Amerika Serikat Dukung Hak Unjuk Rasa Damai di China

29 November 2022, 11:30 WIB
Amerika Serikat Dukung Hak Unjuk Rasa Damai di Tiongkok /REUTERS/Thomas Peter/

JOMBANG UPDATE - Amerika Serikat dukung hak rakyat China melakukan unjuk rasa secara damai.

Dukungan Amerika Serikat tersebut berkaitan dengan demonstrasi pada beberapa kota di China untuk menentang langkah ketat pencegahan Covid-19 dalam beberapa hari terakhir.

"Kami sudah lama mengatakan setiap orang memiliki hak untuk melakukan unjuk rasa secara damai, di sini dan di seluruh dunia, termasuk di RRC (Republik Rakyat China)," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, seperti dikutip JOMBANG UPDATE dari Reuters melalui ANTARA.

Pada Senin, 28 November 2022, polisi sudah memperketatkan keamanan lokasi protes akhir pekan di Shanghai dan Beijing usai kerumunan di sana serta puluhan universitas menunjukkan pembangkangan sipil yang belum pernah terjadi sejak kepemimpinan Xi Jinping.

Baca Juga: Iran Tolak Penyelidikan PBB atas Unjuk Rasa Anti Pemerintah, Sebut Negara Lain Terlibat

Baca Juga: PM Inggris Janjikan Bantuan Militer untuk Ukraina Tahun Depan

Pihak Gedung Putih mengatakan bahwa strategi bebas Covid-19 yang diturunkan oleh pemerintah China akan sulit menahan menyebaran virus.

Amerika Serikat lebih berfokus pada upaya keberhasilan dalam memerangi virus dengan meningkatkan vaksinasi.

Beijing dan Washington melakukan penanganan penyebaran virus corona sangat berbeda yang mengubah persaingan antara dua ekonomi terkuat dunia.

Kebijakan nol Covid 19 di Beijing membuat jumlah kematian resmi mencapai ribuan, sedangkan di Amerika Serikat lebih dari satu juta kematian.

Namun, ketatnya kebijakan yang diterapkan China membatasi jutaan rakyat untuk tinggal lama di rumah. Hal itu telah membuat gangguan aktivitas secara luas dan kerusakan ekonomi.

Selama pendemi terjadi, kedua negara tersebut dipertontonkan berusaha memperkuat pengaruh geopolitik negara melalui distribusi vaksin.

Reaksi terhadap pembatasan Covid-19 merupakan kemunduran bagi China untuk memberantas virus yang mengorbankan penduduk kehilangan pendapatan, mobilitas, dan kesehatan metal untuk mencegah penyebarannya.

Pada masa jabatan Xi Jinping, Xi mengawasi pembasmian perbedaan pendapat dan perluasan sistem pengawasan sosial yang menggunakan berteknologi tinggi.

Hal tersebut membuat protes dari penduduk China menjadi sulit dan berisiko.***

Editor: Alinur Awwalina

Tags

Terkini

Terpopuler