Ekonomi Sri Lanka Carut Marut, TKW Muda Diizinkan Kerja ke Luar Negeri, Sebelumnya?

25 Juni 2022, 16:30 WIB
Ekonomi Sri Lanka Carut Marut, TKW Muda Diizinkan Kerja ke Luar Negeri, Sebelumnya? /Pixabay

JOMBANG UPDATE - Krisis ekonomi Sri Lanka membuat pemerintah setempat membuat kebijakan baru.

Pemerintah Sri Lanka mengizinkan Tenaga Kerja Wanita (TKW) muda bekerja ke luar negeri demi mendapatkan pemasukan negara.

Sebelum ekonomi Sri Lanka carut marut, negara beribukota Kolombo ini memberlakukan pembatasan usia untuk TKW.

Pada tahun 2013, TKW Sri Lanka berusia 17 tahun dipenggal di Arab Saudi karena dianggap menyebabkan kematian seorang anak saat bekerja sebagai pengasuh.

Baca Juga: Covid-19 Terdeteksi, Restoran di Macau Tak Sediakan Makan Malam, Kasino Tetap Buka

Baca Juga: Cara Download dan Membuat Link NGL Anonymous Message, Sedang Viral di Instagram

Berkaca dari kasus tersebut, Sri Lanka memberlakukan aturan TKW yang diizinkan bekerja ke luar negeri hanya di atas usia 23 tahun.

Khusus Arab Saudi, usia TKW minimum 25 tahun, dikutip JOMBANG UPDATE dari Borneo Bulletin.

Namun, kini aturan tersebut kembali diubah usai Sri Lanka mengalami krisis ekonomi parah sejak kemerdekaannya.

Pemerintah Sri Lanka melonggarkan aturan termasuk untuk TKW ke Arab Saudi.

"Kabinet menteri menyetujui keputusan untuk menurunkan usia minimum menjadi 21 tahun untuk semua negara mengingat kebutuhan untuk meningkatkan kesempatan kerja asing," ujar juru bicara Bandula Gunawardana.

Sumber uang dari warga Sri Lanka yang bekerja ke luar negeri telah menjadi sumber utama devisa negara sebanyak 7 miliar dolar Amerika Serikat per tahun.

Jumlah tersebut merosot selama pandemi menjadi 5,4 miliar dolar Amerika Serikat pada tahun 2021.

Baca Juga: Ramalan Zodiak 26 Juni 2022: Cek Kesehatan Aries, Taurus, Sagitarius hingga Capricorn

Baca Juga: Resep Daging Tumis Pedas Korea, Enak dan Praktis!

Tahun ini diperkirakan sumber devisa tersebut kembali turun di bawah 3,5 miliar dolar Amerika Serikat karena krisis ekonomi Sri Lanka.

Lebih dari 1,6 juta orang dari 22 juta penduduk Sri Lanka bekerja di luar negeri terutama di wilayah Timur Tengah.

Cadangan mata uang asing negara Asia Selatan sangat rendah sehingga pemerintah Sri Lanka telah membatasi impor bahkan untuk kebutuhan pokok termasuk makanan, bahan bakar dan obat-obatan.***

 

Editor: Apriani Alva

Tags

Terkini

Terpopuler