Network
JOMBANG UPDATE - Anggota NATO Polandia melaporkan sebuah rudal Rusia menghantam fasilitas pengeringan biji yang berada di desa Przewodow, Polandia Timur, pada 15 November 2022.
Rudal Rusia yang jatuh di 6 km dari perbatasan Ukraina itu mengakibatkan 2 orang tewas. Informasi tersebut di sampaikan oleh Kementerian Luar Negeri Polandia.
Anggota NATO Polandia memanggil Duta Besar Rusia untuk melakukan klarifikasi setelah Moskow membantah dan menolak bertanggung jawab.
Pernyataan tersebut merupakan pernyataan paling rinci dari Polandia sejauh ini sejak ledakan terjadi pukul 15.40 waktu setempat.
Baca Juga: Komunike dan 25 Rekomendasi Kebijakan Telah Dihasilkan Melalui Forum Resmi G20, KTT B20
Baca Juga: RESMI! Kemenkes Umumkan Jemaah Umrah Tidak Wajib Vaksin Meningtis
Terkait rudal Rusia yang menghantam wilayah Polandia tersebut, Amerika Serikat dan Sekutu Bagian Barat juga langsung melakukan penyelidikan lebih lanjut. Namun, belum dapat mengonfirmasi terkait laporan rudal Rusia yang nyasar dan menghantam desa tersebut.
Sementara itu, NATO berkomitmen untuk melakukan pertahanan kolektif.
Adanya serangan Rusia ke Polandia berisiko memperluas konflik Rusia dan Ukraina, sejak invasi Moskow pada Februari 2022.
Pihak NATO mengatakan bahwa aliansi sedang menyelidiki laporan tersebut dan berkoordinasi dengan Polandia.
Polandia meningkatkan kesiapan beberapa unit militer dan menentukan apakah akan meminta konsultasi dengan sekutu berdasarkan perjanjian NATO,kata Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawieck.
Presiden AS Joe Biden mengatakan kepada Presiden Polandia Andrzej Duda melalui telepon bahwa Washington memiliki "komitmen kuat untuk NATO" dan akan mendukung penyelidikan Polandia, kata Gedung Putih.
Associated Press sebelumnya mengutip seorang pejabat senior intelijen AS mengatakan rudal Rusia telah menyeberang ke Polandia.
Namun di Washington, Pentagon, Gedung Putih, dan Departemen Luar Negeri AS mengatakan mereka tidak dapat menguatkan laporan tersebut.
AS sedang bekerja sama dengan pemerintah Polandia untuk mengumpulkan lebih banyak informasi.
Departemen Luar Negeri mengatakan laporan itu "sangat memprihatinkan".
Jerman dan Kanada mengatakan mereka sedang memantau situasi, dan Uni Eropa, Belanda, dan Norwegia mengatakan mereka sedang mencari lebih banyak rincian.
Presiden Prancis Emmanuel Macron memerintahkan upaya verifikasi, sementara Inggris akan melakukan menyelidiki laporan tersebut secepatnya.
Demikian kabar terkait Polandia melaporkan rudal Rusia menghantam wilayahnya dan menewaskan 2 orang.***
