Pada database pusat tersebut ada database dari Kementerian Dalam Negeri yang disebut Sistem Identifikasi Biometrik Otomatis Afganistan (AABIS) dan data KTP berbasis biometrik.
AABIS berisi informasi 80% data penduduk pada tahun 2012.
Dilansir JOMBANG UPDATE dari YouTube Narasi Newsroom pada Sabtu, 4 September 2021, data biometrik ini dikhawatirkan digunakan Taliban untuk membangun dominasi versi dirinya sendiri.
Selain itu, data biometrik tersebut juga berpotensi digunakan untuk menargetkan sekutu yang masih tinggal di Afganistan.***