Taliban Sita Perangkat Biometrik Berisi Data Masyarakat Afganistan, Untuk Apa?

- 5 September 2021, 19:40 WIB
Taliban Sita Perangkat Biometrik Berisi Data Masyarakat Afganistan, Untuk Apa?
Taliban Sita Perangkat Biometrik Berisi Data Masyarakat Afganistan, Untuk Apa? /REUTERS

JOMBANG UPDATE - Taliban telah berhasil menguasai Afganistan sejak pertengahan Agustus 2021 lalu.

Selain itu, Taliban juga menyita perangkat biometrik milik Amerika Serikat yang bernama Hendheld Interagency Identity Detection Equipment (HIDE).

Perangkat biometrik tersebut digunakan oleh militer Amerika Serikat untuk mengumpulkan data warga Afganistan yang bergabung dengan angkatan bersenjata negara tersebut pada tahun 2009.

Taliban menyita data biometrik berupa pindaian iris mata, sidik jari, gambar wajah, dan informasi tentang biografis lainnya.

Awalnya, data biometrik tersebut dikumpulkan untuk mencegah adanya penyusup di antara pasukan keamanan Afghanistan.

Data biometrik tersebut juga digunakan oleh pemerintah Afganistan untuk mengumpulkan data sekitar dua juta warga Afganistan yang bekerja untuk pemerintah dan militer Amerika Serikat.

Saat data biometrik tersebut disita, muncul kekawatiran bahwa Taliban akan menggunakan data yang sangat sensitif itu untuk mengancam warga Afganistan yang teridentifikasi menentang.

Meski sebelumnya Taliban sudah menyatakan secara terbuka bahwa mereka tidak akan melakukan balas dendam bagi warga negara Afganistan atau masyarakat yang bekerja pada pemerintah dan militer Amerika Serikat sebelumnya.

Perangkat biometrik tersebut dapat digunakan untuk mengakses pusat database biometrik populasi warga Afganistan.

Pada database pusat tersebut ada database dari Kementerian Dalam Negeri yang disebut Sistem Identifikasi Biometrik Otomatis Afganistan (AABIS) dan data KTP berbasis biometrik.

AABIS berisi informasi 80% data penduduk pada tahun 2012.

Dilansir JOMBANG UPDATE dari YouTube Narasi Newsroom pada Sabtu, 4 September 2021, data biometrik ini dikhawatirkan digunakan Taliban untuk membangun dominasi versi dirinya sendiri.

Selain itu, data biometrik tersebut juga berpotensi digunakan untuk menargetkan sekutu yang masih tinggal di Afganistan.***

Editor: Alinur Awwalina

Sumber: Narasi Newsroom


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x