Sri Lanka Makin Bangkrut, Rakyat Tuntut Presiden dan Perdana Menteri Sri Lanka Lengser, Ekonomi Carut Marut

10 Juli 2022, 07:35 WIB
Sri Lanka Makin Bangkrut, Rakyat Tuntut Presiden dan Perdana Menteri Sri Lanka Lengser, Ekonomi Makin Carut Marut. Ribuan pengunjuk rasa di kota Kolombo, Sri Lanka, menyerbu kediaman presiden di tengah meningkatnya seruan agar dia mengundurkan diri. /Via/REUTERS/Dinuka Liyanawatte

JOMBANG UPDATE - Rakyat tuntut Presiden dan Perdana Menteri Sri Lanka lengser dari jabatan karena dianggap tidak becus mengurus ekonomi negara.

Pengunjuk rasa turun ke jalanan memaksa pejabat tertinggi Sri Lanka mengundurkan diri.

Bahkan, massa mulai memasuki kediaman Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa pada hari Sabtu, 9 Juli 2022.

Ribuan pengunjuk rasa berhasil menerobos barikade polisi dan menyerbu kantor kepresidenan di ibu kota Kolombo, Sri Lanka.

Baca Juga: Krisis Ekonomi Lebanon dan Sri Lanka Gara-Gara Siapa? Ternyata Ini Penyebabnya

Baca Juga: Ekonomi Sri Lanka Carut Marut, TKW Muda Diizinkan Kerja ke Luar Negeri, Sebelumnya?

Tuntutan utama para pengunjuk rasa yaitu Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe segera mengundurkan diri.

Krisis ekonomi yang tak kunjung menemukan solusi menyeret Sri Lanka pada jurang kebangkrutan.

Demo tidak dapat dihindarkan di negara berjuluk Pearl of Indian Ocean ini.

Akibat banyaknya protes dan tuntutan pengunjuk rasa, perdana menteri Sri Lanka dan beberapa pimpinan partai politik melakukan pertemuan darurat.

Dalam cuitannya di Twitter, "Demi memastikan kelangsungan Pemerintahan termasuk keselamatan semua warga negara," Ranil Wickremesinghe akhirnya mengambil keputusan untuk mengundurkan diri dari jabatannya.

Keputusan itu diambil setelah melakukan pertemuan bersama beberapa pimpinan partai.

"Saya menerima rekomendasi terbaik dari Pemimpin Partai hari ini, untuk membuka jalan bagi Pemerintahan Semua Partai. Untuk memfasilitasi ini saya akan mengundurkan diri sebagai Perdana Menteri," lanjutnya, dikutip JOMBANG UPDATE dari akun Twitter Ranil Wickremesinghe @RW_UNP.

Baca Juga: Sri Lanka Bangkrut, India Pasok Beras hingga Obat-Obatan, Kondisi Rakyat Memprihatinkan

Dilansir JOMBANG UPDATE dari Reuters, beberapa pemimpin partai oposisi juga menyerukan agar Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa mengundurkan diri.

"Presiden dan perdana menteri harus segera mengundurkan diri. Jika itu tidak terjadi, ketidakstabilan politik akan memburuk," kata pemimpin Partai Kebebasan Sri Lanka dan mantan presiden Maithripala Sirisena, sebelum Ranil Wickremesinghe menawarkan pengunduran dirinya.

Sementara itu, lokasi pasti Presiden Gotabaya Rajapaksa masih belum diketahui.

Dua sumber di Kementerian Pertahanan mengatakan presiden dipindahkan dari markas pada hari Jumat untuk alasan keamanan.

Pengunduran diri kedua pemimpin Sri Lanka tersebut hanyalah salah satu tuntutan utama rakyat karena ketidakpuasan mencapai puncaknya.

Terlepas dari kenyataan pihak berwenang mencoba untuk mencegah diadakannya demonstrasi dengan memberlakukan jam malam di ibu kota dan sekitarnya pada hari Jumat.

Usai demonstrasi pecah di jalanan, pihak berwajib akhirnya mencabut pembatasan pada hari Sabtu setelah menerima keluhan dari aktivis hak asasi manusia yang mengecam tindakan itu ilegal dan sewenang-wenang.***

 

Editor: Apriani Alva

Tags

Terkini

Terpopuler