Israel Bombardir Palestina 5 Hari Berturut-turut, Dokter di Jalur Gaza: Ini Benar-benar Pembantaian

15 Mei 2021, 16:05 WIB
Israel Bombardir Palestina 5 Hari Berturut-turut, Dokter di Jalur Gaza Ini Benar-benar Pembantaian /Instagram.com/@npc.or.id

JOMBANG UPDATE - Serangan Israel melayangkan pengeboman di Jalur Gaza telah terjadi selama 5 hari berturut-turut.

Serangan udara yang dilakukan Israel semakin membabi buta, bahkan menyasar kamp pengungsian yang mengakibatkan 10 warga Palestina dimana 8 diantaranya adalah anak-anak.

Pada sabtu dini hari, petugas penyelamat masih berusaha mengamankan mayat dari reruntuhan bangunan yang diduga terdapat banyak orang tewas di dalamnya.

Laporan terakhir yang diterima, setidaknya 139 warga Palestina meninggal dunia di Jalur Gaza termasuk sekitar 40 anak-anak sejak Senin, 10 Mei 2021.

Baca Juga: Jadwal MotoGP Hari Ini 16 Mei 2021 di Trans7, Nonton Juga Acara Top Speed MotoGP

Baca Juga: Miss Singapura Tampil Berani di Miss Universe 2021, Pakai Kostum Merah Putih Bertuliskan 'Stop Asian Hate!'

Sementara korban luka-luka dialami oleh 950 warga Palestina, seperti dikutip JOMBANG UPDATE dari laman Aljazeera, Sabtu, 15 Mei 2021.

Di wilayah West Bank atau Tepi Barat, warga Palestina yang memprotes pasukan Israel harus menelan kenyataan pahit mengakibatkan sedikitnya 13 warga Palestina tewas.

Pengeboman masih berlanjut di Jalur Gaza. Polisi Israel dan demonstran Palestina juga masih terus bersitegang di Yerusalem Timur.

Sedikitnya delapan orang Israel tewas. Tentara Israel mengatakan ratusan roket telah ditembakkan dari Gaza ke berbagai wilayah di Israel.

Saat kekerasan meningkat, krisis manusia semakin memburuk membuat ribuan keluarga Palestina berlindung di sekolah-sekolah yang dikelolah oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Gaza Utara.

Mereka berlindung dari tembakan tentara Israel. Pihak PBB mengatakan, diperkirakan sekitar 10 ribu warga Palestina telah meninggalkan rumah mereka di Gaza saat serangan Israel berlangsung.

Nabil Abu al-Reesh, seorang dokter di Jalur Gaza menggambarkan serangan udara Israel yang menghancurkan rumah tiga lantai di tepi kamp pengungsi al-Shati.

"Kami masih berusaha menemukan lebih banyak jenazah dan mencoba mengidentifikasinya," kata al-Reesh.

Baca Juga: Serangan Israel di Jalur Gaza Makin Mencekam, Renggut Nyawa Puluhan Warga Palestina

Baca Juga: Ibu Penjual Sate Kambing Tolak Uang Rp75 Ribu Alasannya 'Nggak Bisa Dipakai', Videonya Viral di TikTok

Abu al-Reesh tak mampu menggambarkan kehancuran di Jalur Gaza akibat serangan Israel.

“Ini benar-benar pembantaian yang tidak bisa kami gambarkan dengan kata-kata. Saya tidak tahu bagaimana dia bisa bertahan hidup” katanya.

Ia menunjukkan seorang bayi munggil yang merupakan anggota keluarga satu-satunya yang selamat dari serangan udara Israel.

"Mungkin dia selamat untuk menyaksikan apa yang terjadi pada anggota keluarganya yang lain,” katanya.

Beberapa warga Palestina dilaporkan hilang yang diduga berada antara tumpukan puing-puing bangunan akibat bombardir Israel.***

 
Editor: Apriani Alva

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler