Angin Kencang Hantam Jembatan Kaca di China Hingga Pecah, Turis terjebak di Ketinggian 100 Meter

11 Mei 2021, 19:05 WIB
Jembatan di Gunung Piyan, Kota Longjiang, China /Twitter/@MattCKnight

JOMBANG UPDATE - Seorang pria terjebak di ketinggian 100 meter ketika hendak meninggalkan jembatan kaca di Gunung Piyan, Kota Longjiang, China.

Jembatan tersebut tiba-tiba saja pecah karena terpaan angin yang kuat.

Akibatnya, turis tersebut harus menempel di sisi jembatan, dikelilingi dengan lubang menganga dari panel kaca yang pecah.

Dilansir JOMBANG UPDATE dari laman The Guardian, pria itu baru bisa diselamatkan oleh petugas pemadam kebakaran, polisi, petugas kehutanan dan pariwisata setengah jam kemudian.

Baca Juga: Sinopsis Parasite, Film Komedi Ungkap Sisi Gelap Kehidupan di Korea Selatan, Tayang di Trans7

Baca Juga: Perrie Edwards Pamer Foto Baby Bump, Mantan Tunangan Zayn Malik Umumkan Kabar Kehamilan

Menurut laporan departemen pariwisata setempat, pada Jumat 7 Mei 2021, cuaca buruk disertai angin kencang tiba-tiba saja menghancurkan panel jembatan kaca.

Hembusan angin ini diperkirakan mencapai hingga 150 km per jam sehingga membuat kaca tiba-tiba meledak.

Turis yang terjebak kini dilaporkan tidak terluka, tetapi harus dilarikan ke rumah sakit guna pemeriksaan lebih lanjut dan bimbingan konseling.

Foto pria yang terjebak dalam insiden ini menjadi viral dan telah dilihat lebih dari 5,8 juta kali di platform media sosial mikroblog China, Weibo.

Netter menggambarkan skenario ini sebagai "mimpi buruk".

Salah satunya bahkan berkomentar, "Begitu banyak jembatan kaca serupa yang dibangun dalam beberapa tahun terakhir dan sangat populer di kalangan wisatawan. Tapi bagaimana kita bisa memastikan keamanan mereka?"

Diketahui jembatan kaca adalah objek wisata populer di China, dan yang paling terkenal berada di taman nasional Zhangjiajie, Provinsi Hunan.

Jembatan ini membentang 430 meter melintasi ngarai, 300 meter di udara.

Menurut laporan media pemerintah, kini pemerintah daerah sedang mempersiapkan pedoman untuk membatasi kontruksi, termasuk standar teknis dan rekomendasi terhadap bangunan di zona gempa.***

Editor: Apriani Alva

Sumber: The Guardian

Tags

Terkini

Terpopuler