Setelah 'Snowdrop', Drama Korea 'Until the Morning Comes' Juga Terlibat Kontroversi Distorsi Sejarah

- 23 Desember 2021, 16:00 WIB
(Han Suk Kyu dan Jung Yoo Mi) Setelah 'Snowdrop', Drama Korea 'Until the Morning Comes' Juga Terlibat Kontroversi Distorsi Sejarah
(Han Suk Kyu dan Jung Yoo Mi) Setelah 'Snowdrop', Drama Korea 'Until the Morning Comes' Juga Terlibat Kontroversi Distorsi Sejarah /Instagram @someoneee0311 & @yum_yum

JOMBANG UPDATE - Setelah 'Snowdrop' yang dibintangi Jung Hae In dan Jisoo BLACKPINK, drama Korea 'Until the Morning Comes' juga terlibat dalam kontroversi distorsi sejarah.

Menyusul kontroversi distorsi sejarah drama JTBC 'Snowdrop', ada lagi drama Korea JTBC yang juga terlibat hal serupa, yaitu 'Until the Morning Comes'.

'Until the Morning Comes' adalah drama Korea yang akan tayang setelah 'Snowdrop'. Namun, drama tersebut juga terlibat dalam kontroversi yang menyebabkan kekhawatiran, bahkan sebelum penayangan perdananya.

'Until the Morning Comes' yang dibintangi oleh Han Suk Kyu dan Jung Yoo Mi terseret isu distorsi sejarah karena diduga menampilkan romantisme partai komunis Tiongkok.

Baca Juga: Akibat Kontroversi Snowdrop, Disney+ Korea Selatan Kena Imbasnya

Baca Juga: 3 Alasan Nonton Drama Korea 'Ghost Doctor' yang Dibintangi Rain dan Kim Bum

Drama Korea 'Until the Morning Comes' diadaptasi dari novel misteri China berjudul 'The Long Night' yang ditulis oleh Zi Jinchen.

'Until the Morning Comes' bercerita tentang kasus pembunuhan yang terjadi beberapa dekade lalu. Seorang mantan jaksa dan korban terus menerus menggali kasus pembunuhan untuk sampai ke dasar kasus.

Namun, novel asli Tiongkok 'The Long Night' telah dikritik karena memuat konten yang mempromosikan Xi Jinping, Sekretaris Jendral Partai Komunis Tiongkok.

Novel tersebut diduga membenarkan dan mempromosikan gerakan antikorupsi yang merupakan proses pembersihan statis pemerintahan Xi Jinping dan mengisyaratkan kejatuhan lawan politik Presiden Xi Jinping.

Selain itu, ada juga komentar masa lalu di mana penulis aslinya, Zi Jinchen sendiri, mencemooh dan merendahkan kekuatan pro-demokrasi Hong Kong dari gerakan kemerdekaan Hong Kong.

Zi Jinchen memposting sebuah unggahan miliknya di situs Weibo, pada Agustus 2019.

"Siapakah orang-orang yang menyerukan kemerdekaan Hong Kong? Ini adalah orang-orang yang tidak memiliki pekerjaan yang layak, malas dan menganggur, dan kemudian tiba-tiba suatu hari mereka mengatakan bahwa mereka akan menjadi revolusioner," tulis unggahan tersebut seperti dilansir JOMBANG UPDATE dari Allkpop.

Pada bulan yang sama, Zi Jinchen juga menulis sesuatu mengenai kemerdekaan Hong Kong.

Baca Juga: Rain 'Si Jenius' dan Kim Bum 'Eksentrik' Bersatu dalam Ghost Doctor, Simak Perannya di Drama Korea Terbaru tvN

Baca Juga: Buntut Kontroversi 'Snowdrop', Perusahaan Sponsor Putuskan Hubungan dengan Drama Korea Jisoo BLACKPINK

"Beberapa teman saya adalah sutradara yang bodoh, dan beberapa penulis mendukung kemerdekaan Hong Kong. Saya benar-benar ingin mengeksposnya, tetapi saya pikir ini juga merupakan pendekatan yang kejam dan tidak etis," lanjutnya.

Sehubungan dengan kasus Zi Jinchen, yang berulang kali mengungkapkan pandangan negatif tentang demokrasi, termasuk gerakan kemerdekaan Hong Kong. 'The Long Night' menghadapi kritik karena memuliakan Xi Jinping dan memuji sistem Partai Komunis.

Publik telah menyatakan bahwa mereka tidak dapat menerima kenyataan, bahwa novel semacam itu diadaptasi dan didramatisasi oleh JTBC, sebuah perusahaan penyiaran Korea Selatan.

Selain itu, kritik terhadap JTBC meningkat karena drama Korea 'Snowdrop' diliputi kontroversi distorsi sejarah, romantisasi militer, dan penghinaan terhadap gerakan pro-demokrasi.

Tampaknya JTBC sadar akan kontroversi tersebut karena mereka telah menghentikan syuting untuk drama Korea 'Until the Morning Comes'.***

Editor: Alinur Awwalina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah