Novel tersebut diduga membenarkan dan mempromosikan gerakan antikorupsi yang merupakan proses pembersihan statis pemerintahan Xi Jinping dan mengisyaratkan kejatuhan lawan politik Presiden Xi Jinping.
Selain itu, ada juga komentar masa lalu di mana penulis aslinya, Zi Jinchen sendiri, mencemooh dan merendahkan kekuatan pro-demokrasi Hong Kong dari gerakan kemerdekaan Hong Kong.
Zi Jinchen memposting sebuah unggahan miliknya di situs Weibo, pada Agustus 2019.
"Siapakah orang-orang yang menyerukan kemerdekaan Hong Kong? Ini adalah orang-orang yang tidak memiliki pekerjaan yang layak, malas dan menganggur, dan kemudian tiba-tiba suatu hari mereka mengatakan bahwa mereka akan menjadi revolusioner," tulis unggahan tersebut seperti dilansir JOMBANG UPDATE dari Allkpop.
Pada bulan yang sama, Zi Jinchen juga menulis sesuatu mengenai kemerdekaan Hong Kong.
"Beberapa teman saya adalah sutradara yang bodoh, dan beberapa penulis mendukung kemerdekaan Hong Kong. Saya benar-benar ingin mengeksposnya, tetapi saya pikir ini juga merupakan pendekatan yang kejam dan tidak etis," lanjutnya.
Sehubungan dengan kasus Zi Jinchen, yang berulang kali mengungkapkan pandangan negatif tentang demokrasi, termasuk gerakan kemerdekaan Hong Kong. 'The Long Night' menghadapi kritik karena memuliakan Xi Jinping dan memuji sistem Partai Komunis.
Publik telah menyatakan bahwa mereka tidak dapat menerima kenyataan, bahwa novel semacam itu diadaptasi dan didramatisasi oleh JTBC, sebuah perusahaan penyiaran Korea Selatan.