Tak Hanya Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas, Ini 7 Daftar Film Karya Sutradara Edwin

JOMBANG UPDATE - Simak, 7 daftar film karya sutradara Edwin yang tak kalah menarik dibandingkan dengan Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas.

Sutradara Edwin kembali menjadi perbincangan masyarakat Indonesia berkat prestasi yang baru diraihnya. Melalui film terbarunya Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas, Edwin berhasil meraih Golden Leopard dalam Festival Film Locarno di Swiss, Eropa.

Ajang Festival Film Locarno di Swiss, Eropa bukanlah ajang main-main. Sebab, biasanya pemenang dalam Festival Film Locarno menjadi tolok ukur pemenang di Piala Oscar tahun selanjutnya.

Bagi kamu yang penasaran dengan karya-karya sutradara Edwin, berikut JOMBANG UPDATE telah merangkum 7 daftar film karya sutradara Edwin.

Baca Juga: Nonton Selesai, Film yang Dibintangi Gading Marten, Anya Geraldine, dan Ariel Tatum Garapan Tompi

Baca Juga: Nonton Film Raatchasi Sub Indo Lengkap dengan Sinopsis dan Link Streaming

Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas (2021)

Sebagaimana diketahui, film Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas berhasil memenangkan penghargaan tertinggi yakni Golden Leopard dalam Festival Film Locarno.

Tentu saja, karya Edwin yang satu ini menjadi salah satu catatan emas bagi kiprahnya di perfilman Indonesia. Film Vengeance Is Mine, All Others Pay Cash ternyata hasil kerja sama dengan Singapura dan Jerman.

Tak main-main, film ini dibintangi oleh aktor papan atas Indonesia, seperti Reza Rahadian, Ladya Cheryl, Sal Priadi, Marthino Lio, Ratu Felisha, Christine Hakim dan Lukman Sardi.

Aruna dan Lidahnya (2018)

Salah satu film terbaik dari sutradara Edwin adalah Aruna dan Lidahnya yang dirilis September 2018. Film ini berkisah tentang Aruna dan Farish yang bekerja sama untuk menyelidiki wabah flu burung di Indonesia.

Hal menarik dalam film Aruna dan Lidahnya adalah sutradara Edwin mampu meramu film dengan tema persahabatan, cinta dan juga kuliner.

Film Aruna dan Lidahnya dibintangi oleh Dian Sastrowardoyo, Nicholas Saputra, Hannah Al Rashid, dan Oka Antara. Melalui film ini, sutradara Edwin menduduki nominasi Sutradara Terbaik Festival Film Indonesia 2018.

Baca Juga: Profil DJ BEAUZ, Duo DJ Internasional Keturunan Indonesia di Lagu This Is Indonesia Karya Atta Halilintar

Baca Juga: Daftar Penyanyi dan Artis yang Berkolaborasi di Lagu This Is Indonesia serta Lirik Lagu Karya Atta Halilintar

Posesif (2017)

Film Posesif merupakan salah satu karya terbaik Edwin karena mengantarkan ia menjadi Sutradara Terbaik di ajang Festival Film Indonesia 2017.

Film ini berkisah tentang toxic relationship yang dialami anak SMA. Kisah cinta Lala semula berjalan lancar, hingga akhirnya muncul sikap posesif dari Yudhis. Alhasil cinta pertama itu berubah jadi momen yang kelam.

Dalam film ini, Edwin menggandeng aktor dan aktris muda berbakat seperti Putri Marino, Adipati Dolken, Gritte Agatha, Chicco Kurniawan dan Cut Mini Theo.

Someone's Wife in the Boat of Someone's Husband (2013)

Tak banyak yang tahu jika film Someone's Wife in the Boat of Someone's Husband diadaptasi dari cerpen Seno Gumira Ajidarma. Seno dikenal sebagai sastrawan yang mempopulerkan keromantisan senja.

Meski begitu, Edwin tak sepenuhnya mengambil jalan cerita yang sama. Edwin mengganti beberapa alur sehingga membuat film ini layak untuk ditonton.

Film ini berkisah tentang petualangan petualangan Mar (Mariana Renata) di pulau Sawai. Mulanya ia ingin menggali kisah legenda dari sang nenek tentang Halimah dan Sukab. Namun, ia malah bertemu dengan pria bernama Sukab (Nicholas Saputra).

Kebun Binatang (2012)

Film ini berkisah tentang Lana yang ditinggal di sebuah kebun binatang, saat berumur 3 tahun. Ia lalu dirawat oleh pelatih jerapah dan tinggal di kebun binatang.

Hingga suatu saat, Lana jatuh cinta dengan seorang pesulap dan memutuskan meninggalkan kebun binatang. Setelah itu, ia putuskan kembali ke kebun binatang.

Film karya Edwin ini diputar pertama kali di Berlin Film Festival. Dalam pengerjaannya, Edwin menggandeng Nicholas Saputra, Ladya Cheryl, Adjie Nur Ahmad, dan Klarysa Aurelia Raditya.

Babi Buta yang Ingin Terbang (2008)

Terakhir, Babi Buta yang Ingin Terbang sebenarnya merupakan film pendek 9 menit karya Edwin. Salah satu keistimewaan dari film ini adalah berhasil meraih Film Pendek Terbaik di Festival Film Indonesia 2005.

Film ini berkisah tentang Kara, gadis kecil yang tinggal di tempat terpencil. Ayahnya tiba-tiba menghilang usai pembunuhan pada ibunya.

Film pendek karya Edwin ini berhasil jadi film Indonesia pertama yang terdaftar dalam screening di Festival Film Cannes tahun 2005.

Itulah 7 daftar film karya sutradara Edwin yang tak kalah menarik dibandingkan dengan Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas.***