Network
JOMBANG UPDATE - Pariwisata saat ini kembali bekerja dan berangsur pulih seiring semakin longgar aturan perjalanan selama pandemik COVID-19.
Shirley Lesmana, Chief Marketing Officer, Traveloka dalam siaran persnya nyaris 1 juta orang melakukan perencanaan perjalanan untuk akhir tahun ini.
Terkait perencanaan perjalanan tahun ini Director of Transportation Tiket.com, Andi Hendrawan, informasikan destinasi wisata domestik masih favorit pelancong dalam negeri tahun ini.
Walaupun begitu, destinasi internasional tahun ini sudah mulai di incar oleh calon pelancong Indonesia.
Baca Juga: INTM Cycle 3, Berlian Ditunjuk Jadi Ketua, Belum Punya Mental Juara?
Dengan peraturan destinasi internsional mulai dilonggarkan aturan masuk negara, dibukanya border negara dan kemudahaan membuat visa dan passpor.
Untuk destinasi domestik yang menjadi favorit masih dipegang oleh Bali di ikuti Medan dan Surabaya.
Sedangkan destinasi Internsional Asia Tenggara seperti Singapura, Thailand, dan Malaysia masih favorit pelancong Indonesia.
3 negara ASEAN tersebut jadi favorit karena akses bebas visa dan akses mudah untuk pemilihan penerbangan langsung.
Selain ASEAN, sejak kuartal III 2022, minat masyarakat indonesia ingin berwisata ke luar negeri bertambah dengan minatnya ke Jepang dan Korea Selatan.
Dua negara tersebut meningkat secara signifikan denngan dibukanya perbatasan kedua negara tersebut.
Berdasarkan data dari Organisasi Pariwisata Dunia PBB (UNWTO) dirangkum oleh Jombangupdate dari Antara.
Pariwisata secara internasional mulai pulih sangat kuat dengan 474 juta wisatawan melakukan perjalanan Internasional periode Januari hingga Juli 2022.
Baca Juga: Piala Dunia 2022 Qatar Vs Ekuador: Enner Valencia Bungkam Tuan Rumah, Raih Kemenangan Pertama
Dibandingkan pada tahun sebelumnya, jumlah total wisatawan hanya 175 juta saja.
Di Indonesia, periode libur Natal dan tahun baru (Nataru), bersamaan dengan libur sekolah pada akhir tahun, dimanfaatkan sebagai momen berwisata oleh masyarakat.
Data pemerintah pusat menyebutkan bahwa potensi mobilitas masyarakat pada NATARU 2022/2023 diprediksi mencapai 22,4 persen dari total populasi secara nasional.***
