"Ini si fakta," tulis Rivan.
Rivan juga menyebut bahwa voli Indonesia tak bisa berkembang karena setiap kali ada kompetisi, pengurus yang berwenang beralasan tidak ada dana.
Rivan juga membandingkan Indonesia dengan negara lain yang sering mengandalkan sponsor untuk kemajuan olahraga.
"Setiap kompetisi alasan tidak ada dana. Gimana mau berkembang anak bangsa. Negara lain banyak yang mengandalkan sponsor untuk kemajuan olaharaga. Nah kalau tidak bisa dapat sponsor ya tidak usah jadi pengurus,"
"Sekarang alhamdulillah sering ikut event. Tapi baru-baru ini aja. Mungkin karena panas dengar cocotnya netizen," lanjut Rivan.
Sebagaimana diketahui, PP PVBSI memang terkesan kesulitan mengirim Timnas Voli Putra dan Putri Indonesia ke kompetisi FIVB.
Timnas Voli Putra dan Putri Indonesia lebih sering berlaga di kompetisi yang tak berpengaruh untuk ranking FIVB. Misalnya, multi event olahraga SEA Games dan Asian Games.
SEA V League 2023 pun merupakan turnamen resmi level Asia Tenggara di bawah naungan SEAVA. Agar lebih mudah dipahami, ini selevel dengan Piala AFF di sepakbola.
Namun, hasil pertandingan SEA V League pun tak mempengaruhi hitungan ranking dunia FIVB.