Indonesia semakin sibuk karena akan menjadi tuan rumah untuk beberapa turnamen atau kejuaraan olahraga 2023, antara lain;
- Indonesia Masters (24-29 Januari),
- Piala Dunia Menembak ISSF Rifle/Pistol (27 Januari-7 Februari),
- UCI Track Nations Cup (23-26 Februari),
- Piala Dunia U-20 (20 Mei-11 Juni),
- Indonesia Open (13-18 Juni),
- Piala Dunia FIBA (25 Agustus-10 September), dan
- MotoGP (13-15 Oktober).
Melihat deretan agenda yang padat tersebut, Okto meminta kepada induk cabang olahraga untuk lebih fokus mempersiapkan atlet dalam menghadapi turnamen kualifikasi dimulai tahun depan.
“Kami tidak boleh diskriminatif ke semua cabang olahraga Olimpik. Semua punya kesempatan untuk mengikuti turnamen kualifikasi. Mulai dari sekarang, KOI akan komunikasi dengan cabang olahraga supaya proses kualifikasinya bisa tepat sasaran,” ucap Okto.
Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora Raden Isnanta juga menyatakan prioritas utamanya kualifikasi Olimpiade pada tahun depan nanti.
“Kejuaraan single event itu ada banyak sehingga atlet yang tidak berkesempatan ikut Olimpiade tapi ingin bersaing di kelas dunia, tetap bisa," ujarnya.
"Tapi pemerintah tetap akan memberi kesempatan untuk kejuaraan-kejuaraan lain di luar Olimpiade termasuk cabang yang tidak masuk nomor Olimpik,” ujar Isnanta.***