Pentingnya Periksa Penyakit Keturunan Sebelum Menikah

- 17 Desember 2022, 20:00 WIB
Pentingnya Periksa Penyakit Keturunan Sebelum Menikah
Pentingnya Periksa Penyakit Keturunan Sebelum Menikah /Via/Freepik

JOMBANG UPDATE -  Peneliti dan ahli genomik molekuler Drh. Safarina G. Malik, M.S., Ph.D menyarankan kepada pasangan sebelum menikah perlu memeriksa penyakit keturunan atau kelainan genetik.

Hal tersebut guna mengetahui resiko diturunkan penyakit atau kelainan tersebut pada anak.

"Disarankan supaya pre-marital screening supaya nanti bisa ketahuan apakah ada risiko," kata Safarina dilansir JOMBANG UPDATE dari Antara.

Salah satu penyakit keturunan atau kelainan genetik paling banyak di Indonesia yaitu talasemia, kelainan darah ditandai dengan kurangnya hemoglobin dan jumlah sel darah merah dalam tubuh.

Baca Juga: TERBARU 7 Pevoli Putri Bela Jakarta Pertamina Fastron di Proliga 2023, Yolla Yuliana Ketemu Agustin Wulandari

Baca Juga: Profil dan Biodata Sam Holt, Pemain Asing Jakarta BNI 46 di Proliga 2023,Lawan Farhan Halim dan Rivan Nurmulki

Menurutnya, jika kedua orang tua membawa sifat talasemia, makan akan lahir anak dengan talasemia mayor.

Kelahiran anak tersebut dapat dihindari dengan mencegah perkawinan dua orang pembawa sifat talasemia.

Ilmuwan, peneliti, dan ahli genomik molekuler Prof. dr. Herawati Sudoyo, M.Sc., menambahkan informasi pemeriksaan kelainan genetik terkait talasemia tak hanya perlu dilakukan oleh pasangan sebelum menikah.

Menurut dia, jika orang tua sudah pernah melahirkan anak dengan talasemia, maka anak tersebut juga harus melakukan pemeriksaan.

"Jadi pasangan sebelum menikah dan pasangan yang telah punya anak talasemia dengan gejala klinik yang tinggi, ketika punya anak lagi periksa keadaan anak tersebut. Apakah mengalami mutasi berat atau tidak," ujar Herawati.

Pemeriksaan itu dinilai sangat penting sebab jika memang anak mengalami tersebut, maka dapat dilakukan upaya untuk mencegah perburukan atau komplikasi dari penyakit tersebut.

Mengutip laman resmi Kementerian Kesehatan bahwa berdasarkan data Yayasan Talasemia Indonesia, kasus talasemia terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

Baca Juga: Resep Mie Aglio E Olio yang Praktis dan Ekonomis, Seenak Pasta Restoran!

Baca Juga: 5 Kegiatan Edukatif untuk Anak Agar Liburan Sekolah Makin Seru dan Bermanfaat

Pada 2012 tercatat 4.986 kasus talasemia dan jumlah tersebut meningkat menjadi 10.973 pada Juni 2021.

Dari BPJS Kesehatan pada 2020 juga mencatat talasemia menempati posisi kelima di antara penyakit tidak menular setelah jantung, gagal ginjal, kanker dan stroke dengan pembiayaan sebesar Rp 2,78 triliun.

Demikian berita tentang kesadaran pentingnya periksa penyakit keturunan sebelum menikah.***

Editor: Abdul Rouf


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x