Baca Juga: Hasil Semifinal Livoli 2022 Divisi 1: BIN O2C dan Bharata Muda Promosi ke Livoli Divisi Utama
Korban meninggal dunia dalam tragedi Kanjuruhan dikarenakan desak-desakan.
"Para korban pada umumnya meninggal karena desak-desakan, saling himpit, dan terinjak-injak, serta sesak nafas. Tak ada korban pemukulan atau penganiayaan antar supporter," papar Mahfud MD.
Melalui akun Instagram pribadinya, Mahfud MD menjelaskan secara detail faktor teknis lain penyebab kerusuhan Arema vs Persebaya.
Kapasitas penonton dan tiket yang dijual pihak panitia ternyata tidak sebanding dengan kata lain melebihi kapasitas.
Waktu pelaksanaan pertandingan juga disebut-sebut sebagai salah satu faktor teknis penyebab kerusuhan Arema vs Persebaya.
"Sebenarnya, sejak sebelum pertandingan pihak aparat sdh mengantisipasi melalui koordinasi dan usul-usul teknis di lapangan. Misal, pertandingan agar dilaksanakan sore (bukan malam), jumlah penonton agar disesuaikan dgn kapasitas stadion yakni 38.000 orang. Tapi usul2 itu tidak dilakukan oleh Panitia Pelaksana yang tampak sangat bersemangat. Pertandingan tetap dilangsungkan malam, dan ticket yang dicetak jumlahnya 42.000," ungkapnya.
Mahfud MD juga menyampaikan belasungkawa pada keluarga korban sekaligus menegaskan biaya rumah sakit akan ditanggung pihak Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Malang.
"Kepada keluarga korban, kami menyampaikan belasungkawa. Kami juga berharap agar keluarga korban bersabar dan terus berkordinasi dgn aparat dan petugas pemerintah di lapangan. Pemda Kabupaten Malang akan menanggung biaya rumah sakit bagi para korban," paparnya.