Pertandingan Liga 1 Arema vs Persebaya digelar tanpa penonton Persebaya. Suporter Persebaya dilarang menonton di lapangan Kanjuruhan.
Hal itu dijelaskan secara detail oleh Menkopolhukam Mahfud MD usai mendapatkan laporan dari Kapolri, Jenderal Listyo Sigit serta berkoordinasi dengan Kapolda Jatim, Irjen Nico Afinta.
"Perlu saya tegaskan bahwa tragedi Kanjuruhan itu bukan bentrok antar supporter Persebaya dgn Arema. Sebab pada pertandingan itu supporter Persebaya tidak boleh ikut menonton. Supporter di lapangan hanya dari pihak Arema," ungkap Mahfud MD.
Baca Juga: Hasil Semifinal Livoli 2022 Divisi 1: BIN O2C dan Bharata Muda Promosi ke Livoli Divisi Utama
Korban meninggal dunia dalam tragedi Kanjuruhan dikarenakan desak-desakan.
"Para korban pada umumnya meninggal karena desak-desakan, saling himpit, dan terinjak-injak, serta sesak nafas. Tak ada korban pemukulan atau penganiayaan antar supporter," papar Mahfud MD.
Melalui akun Instagram pribadinya, Mahfud MD menjelaskan secara detail faktor teknis lain penyebab kerusuhan Arema vs Persebaya.
Kapasitas penonton dan tiket yang dijual pihak panitia ternyata tidak sebanding dengan kata lain melebihi kapasitas.
Waktu pelaksanaan pertandingan juga disebut-sebut sebagai salah satu faktor teknis penyebab kerusuhan Arema vs Persebaya.