Selain Gas Air Mata, Jadwal yang Terlalu Malam Jadi Salah Satu Penyebab Terjadi Tragedi Kanjuruhan, Benarkah?

- 2 Oktober 2022, 15:10 WIB
Tak ada sepak bola yang seharga nyawa, jadwal yang Terlalu Malam Jadi Salah Satu Penyebab Terjadi Tragedi Kanjuruhan
Tak ada sepak bola yang seharga nyawa, jadwal yang Terlalu Malam Jadi Salah Satu Penyebab Terjadi Tragedi Kanjuruhan /Twitter/@tifaldiprmd

JOMBANG UPDATE - Tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan menyisakan duka mendalam bagi sepak bola di Indonesia.

Sepanjang sejarah pertandingan sepak bola, tragedi Kanjuruhan menjadi insiden terbesar kedua dalam sejarah sepak bola.

Berdasarkan kabar yang dihimpun JOMBANG UPDATE, korban tragedi Kanjuruhan meningkat hingga 182 orang.

Kericuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan menyita perhatian Presiden Jokowi serta memerintahkan kepada pemerintah untuk mengusut kejadian ini.

Baca Juga: Kronologi Tragedi Hillsborough, Insiden Maut Suporter Liverpool yang Mencuat Gara-Gara Tragedi Kanjuruhan

Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan Jadi Terbesar Kedua di Dunia Dalam Sejarah Sepak Bola, Lampaui Insiden Hillsborough

Lantas, siapa yang harus disalahkan atas tragedi Kanjuruhan yang memakan ratusan korban jiwa ini?

Tembakan gas air mata menjadi salah satu penyebab terjadinya tragedi Kanjuruhan yang memicu kepanikan penonton di dalam stadion.

Selain itu, jam pertandingan yang terlalu malam juga menjadi penyebab utama tragedi Kanjuruhan bisa terjadi.

Sebelum pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya, Panitia Pelaksana (Panpel) Arema FC telah mengajukan pergantian jadwal pertandingan kepada PT LIB karena dianggap terlalu malam.

Hasilnya, PT LIB menolak pergantian jadwal tayang pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya menjadi sore hari dan tetap melaksanakan sesuai jadwal.

Jadwal pertandingan yang terlalu malam dianggap tidak masuk akal mengingat tensi tinggi yang terjadi pada laga Arema FC vs Persebaya Surabaya.

Banyak netizen menyalahkan PSSI dan PT LIB selaku penyelenggara kompetisi BRI Liga 1 2022-2023 yang memaksakan pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya digelar pada malam hari.

"Saat ini kita berduka. Utamakan menyelamatkan yg sedang krisis. Saling menguatkan di antara sesama pecinta bola. Entah dari suporter mana pun. Nanti, kita akan tagih alasan PSSI, PT LIB, dan INDOSIAR, kok bisa laga Arema vs Persebaya kok malam jam segitu. Demi rating???," tulis akun Twitter @ilhamzada.

Baca Juga: MIRIS! Tragedi Kanjuruhan Arema vs Persebaya Ingatkan Tragedi Hillsborough, Akankah Suporter Tuntut Keadilan?

Baca Juga: Bukan Bentrok Antar Suporter, Mahfud MD Bongkar Penyebab Kerusuhan Arema vs Persebaya 'Tragedi Kanjuruhan'

Jauh sebelum tragedi Kanjuruhan, banyak klub BRI Liga 1 2022-2023 yang mengajukan protes terkait jadwal pertandingan yang banyak digelar pada malam hari.

Namun aturan mengenai jadwal pertandingan pada malam hari dianggap masih dalam koridor yang diizinkan menurut PT LIB.

Suporter Persebaya Surabaya, Bonek juga pernah mengeluhkan jadwal pertandingan yang digelar pada malam hari.

Bonek memprotes aturan tersebut dan melakukan aksi demo kepada PT LIB agar jadwal pertandingan kadang Persebaya Surabaya diubah menjadi sore hari.

Alhasil, PT LIB mengubah jadwal pertandingan kandang Persebaya Surabaya menjadi sore hari usai di demo oleh suporter Bonek.

Tidak berselang lama, terjadi kericuhan yang membawa luka mendalam bagi sejarah sepak bola Indonesia yaitu tragedi Kanjuruhan.

Jadwal pertandingan yang terlalu malam menjadi salah satu penyebab terjadinya tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan korban tanpa mengesampingkan sejumlah penyebab lain seperti penembakan gas air mata.

Tragedi Kanjuruhan diharapkan dapat membuka mata bagi semua kalangan yang terlibat dalam insiden usai pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya.***

Editor: Apriani Alva


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x