Network
Kejadian itu terjadi setelah beberapa tahun dirinya sempat terpuruk setelah musibah kecelakaan yang terjadi pada tahun 2006, membuatnya yang saat itu masih berusia 18 tahun harus kehilangan kedua kakinya.
Diketahui, pria kelahiran 29 Februari 1988 itu mengalami kecelakaan dengan truk batu bara bermuatan 25 ton di Bandung, saat mengendarai motor bersama temannya.
Awalnya tak tahu soal olahraga dengan kursi roda, akhirnya Jaenal tertarik menekuninya dan harus mengandalkan kekuatan tangannya.
Perjuangan Jaenal Aripin tak sia-sia, karena olahraga itu mengantarkannya menjadi salah satu atlet difabel andalan Indonesia.
Terlebih setelah Jaenal bertemu dengan Pupung, istri yang dinikahinya pada tahun 2015 dan telah dikaruniai anak yang terus memberinya dukungan untuk mendulang medali.
Setelah berlatih sekitar tiga tahun, putra pasangan Hamid dan Juariah itu sempat diturunkan di ASEAN Para Games 2017 yang digelar di Kuala Lumpur, yaitu di nomor 100 meter, 200 meter, dan 400 meter.
Jaenal pun sukses membawa tiga medali sekaligus, yaitu dua medali perak dan satu perunggu di ASEAN Para Games 2017.
Selain itu, ada sejulah kejuaraan internasinal yang membuatnya meraih medali, seperti di Kejuaraan Dunia Gran Prix Beijing Cina di nomor 200 meter T54 yang membuatnya meraih medali emas pada Mei 2018.
Sementara itu, di nomor 100 meter T54 Jaenal meraih peringkat dua.
Medali perak cabang olahraga para atletik nomor kursi roda 200 meter T54 putra Asian Para Games 2018 juga diraihnya.
