JOMBANG UPDATE - Greysia Polii ternyata pernah diminta mundur dari Olimpiade oleh Eng Hian, pelatih badminton Indonesia sektor ganda putri.
Ultimatum Eng Hian meminta Greysia Polii mundur tersebut dilakukan jelang ajang Daihatsu Indonesia Masters 2020 (DIM).
Greysia Polii yang saat itu berpasangan dengan Apriyani Rahayu memang mampu merebut gelar juara Indonesia Masters 2020, tetapi perjuangan di baliknya ternyata tidak mudah.
Ketegangan selama pertandingan final DIM dialami Greysia Polii/Apriyani Rahayu hingga membuat keduanya tidak mampu mengeluarkan performa terbaiknya.
Baca Juga: Greysia Polii Bakal Beri Kejutan di Final Indonesian Masters 2022, Sinyal Pensiun?
Baca Juga: Apriyani Rahayu Cedera hingga Retired dari All England 2022, Greysia Polii Tulis Pesan Penuh Cinta
Saat itu, Greysia Polii/Apriyani Rahayu berhadapan dengan ganda putri Denmark Sara Thygesen/Maiken Fruergaard (Denmark).
Meski sempat tidak diunggulkan, ganda putri Denmark saat itu berada dalam performa terbaiknya hingga mampu melibas dua ganda putri Jepang dan lolos ke final Daihatsu Indonesia Masters 2020.
Berdasarkan head to head, Greysia Polii/Apriyani Rahayu lebih unggul dari Sara Thygesen/Maiken Fruergaard.
Dari lima pertemuan, Greysia/Apri unggul 5-0. Namun, ganda putri Denmark memang sedang on fire sehingga membuat pasangan Olimpiade Tokyo tegang terlebih bermain di kandang sendiri.
Di sisi lain, Greysia Polii telah lama menginginkan naik ke podium tertinggi pada turnamen yang berlangsung di Indonesia.
Pertandingan berlangsung ketat sejak menit pertama, Greysia Polii/Apriyani Rahayu harus takluk dari Sara Thygesen/Maiken Fruergaard pada babak pertama.
Namun akhirnya Greysia Polii/Apriyani Rahayu berhasil merebut kemenangan pada babak kedua dan ketiga dengan skor tipis, 18-21, 21-11, 23-21.
Kemenangan di final Indonesia Masters 2020 ternyata berdampak positif bagi Greysia Polii dan Apriyani Rahayu.
Baca Juga: Profil dan Biodata Viktor Axelsen, Lawan Shesar Hiren Rhustavito di Indonesia Masters 2022
Usai pertandingan, pelatih ganda putri Eng Hian mengungkapkan kondisi anak asuhnya sebelum laga Daihatsu Indonesia Masters 2020.
Eng Hian tidak memasang target kemenangan pada Greysia Polii dan Apriyani Rahayu.
Ia hanya ingin berharap Greysia/Apri bisa memperbaiki performanya demi target juara di Olimpiade Tokyo 2020.
Pada tahun sebelumnya, ganda putri pertama Indonesia ini sempat mengalami berbagai kendala.
Bahkan Eng Hian sempat mengatakan pada Greysia/Apriyani untuk melupakan Olimpiade.
"Karena tahun lalu memang berat buat mereka, ada kendala dari mulai Greysia cedera, sampai kendala non-teknis yang sifatnya internal sampai pada suatu saat saya bilang sama mereka: take it or leave it. Kalau mau lanjut, take it, berubah. Kalau tidak, lupakan saja olimpiade," ungkap Eng Hian seperti dikutip JOMBANG UPDATE dari laman PBSI.
Usai diberikan ultimatum oleh Eng Hian, Greysia/Apriyani mulai memperbaiki perfomanya yang terlihat padaturanemn tahun 2019.
"Ternyata mereka mau berubah, sejak SEA Games Filipina 2019 saya lihat pertama kalinya mereka mencoba untuk berubah. Di Guangzhou sudah mulai kelihatan, mereka mencoba, komunikasi mereka bagus banget, terbawa sampai pulang, latihan, persiapan ke Malaysia Masters, kebawa terus sampai sekarang (di Daihatsu Indonesia Masters 2020)," ungkapnya.
Turnamen Daihatsu Indonesia Masters 2020 menjadi momen kembalinya performa terbaik Greysia Polii/Apriyani Rahayu setelah mengalami paceklik gelar.
Kini dikabarkan Greysia Polii akan memberikan kejutan saat final Daihatsu Indonesia Masters 2022. Akankah pasangan Apriyani Rahayu akan umumkan gantung raket?
Profil Greysia Polii dan Apriyani Rahayu
Greysia/Apriyani berhasil meraih medali emas badminton ganda putri Olimpiade Tokyo 2020 pada Senin, 2 Agustus 2021.
Greysia Polii/Apriyani Rahayu berhasil mengalahkan Chen Qing Chen/Jia Yi Fan asal China dalam dua gim dengan skor 21-19 dan 21-15.
Pertandingan badminton ganda putri ini dilaksanakan di Musashino Forest Sport Plaza, pada Senin (2/8/2021) siang WIB.
Berikut JOMBANG UPDATE telah merangkum profil Greysia/Apriyani, atlet badminton ganda putri yang sukses raih medali emas badminton ganda putri di Olimpiade Tokyo 2020.
Profil Greysia Polii
Greysia Polii adalah salah satu pemain bulu tangkis yang berbakat asal Indonesia. Ia dikenal sebagai pemain badminton untuk kelas ganda putri maupun ganda campuran.
Greysia Polii merupakan anak ketiga dari lima bersaudara. Dia sudah mulai menyukai bulu tangkis sejak usia lima tahun.
Ibunya rela menjual bajunya untuk membelikan Greysia Polii kecil sebuah raket agar ia dapat mengasah bakatnya dengan optimal.
Dalam sejarah pertandingan badminton ganda campuran, Greysia Polii pernah berpasangan dengan Muhammad Rijal dan Tontowi Ahmad.
Sedangkan di kelas ganda putri, ia pernah dipasangkan dengan Heni Budiman, Jo Novita, Vita Marissa, Nitya Krishinda Maheswari, dan Meiliana Jauhari.
Saat dipasangkan dengan Meiliana, Greysia Polii berhasil menempati peringkat terbaik ke-8 sedunia untuk kelas bulu tangkis ganda putri.
Baca Juga: Hasil Lengkap VNL 2022 Hari Ini, Si Cantik Hanna Orthmann Gagal Bawa Jerman Taklukkan Jepang
Profil Apriyani Rahayu
Apriyani Rahayu adalah pasangan Greysia Polii dalam pertandingan badminton ganda putri Olimpiade Tokyo 2020.
Apriyani Rahayu lahir pada 29 April 1998 di Lawulo, Konawe, Sulawesi Tenggara. Apriyani merupakan anak dari pasangan Ameruddin dan Sitti Jauhar (almarhumah).
Apriyani sudah mengenal badminton sejak usianya tiga tahun. Pertama kali Apriyani berlatih badminton dengan menggunakan raket ayahnya.
Lalu di usia 7 tahun, Apriyani mulai mengikuti kejuaraan bulu tangkis. Prestasi yang meningkat membuat Apriyani berangkat ke Jakarta pada 2011 dan bergabung dalam klub milik PB. Pelita.
Apriyani Rahayu pernah dipasangkan dengan Rosyita Eka Putri Sari dan berhasil meraih perak di BWF Junior Championship pada tahun 2014.
Selain di ganda putri, Apriyani juga pernah bermain di ganda campuran dan membawa pulang perunggu Asia Junior 2015.
Prestasi Greysia Polii - Apriyani Rahayu
Apriyani Rahayu dipasangkan dengan Greysia Polii sejak tahun 2017. Kerja sama perdana keduanya berhasil meraih gelar Thailand Open 2017.
Kekompakan Greysia/Apriyani kembali terbukti setelah memenangkan deretan gelar juara di berbagai pertandingan bulu tangkis bonafit tingkat Asia hingga dunia.
Di pentas Asian Games 2018, Greysia/Apriyani berhasil meraih medali perunggu untuk Indonesia dan medali emas di SEA Games 2019 Manila.
Penampilan Greysia/Apriyani di tahun 2021 juga sangat luar biasa. Olimpiade Tokyo 2020 ini menjadi olimpiade pertama bagi Apriyani dan olimpiade ketiga buat Greysia.
Salah satu momen paling berkesan di tahun 2021 adalah kemenangan Greysia/Apriyani yang sukses mendapatkan medali emas di Olimpiade Tokyo 2020.
Berikut JOMBANG UPDATE merangkum prestasi Greysia/Apriyani sejak dipasangkan bersama dalam ganda putri.
- Juara Thailand Open Grand Prix Gold 2017
- Juara France Open Super Series 2017
- Runner Up Hongkong Open Super Series 2017
- Runner Up Indonesia Masters HSBC WTS 500 2018
- Juara India Open HSBC WTS 500 2018
- Juara Thailand Open HSBC WTS 500 2018
- Asian Games 2018 (Perunggu)
- BWF World Championship 2019 (Perunggu)
- Juara Thailand Open 2021
- Olimpiade Tokyo 2020 (Emas)
Itulah profil Greysia Polii dan Apriyani Rahayu serta sederet prestasi yang berhasil dicapai keduanya selama dipasangkan. Salah satu pencapaian terbaiknya adalah medali emas dalam Olimpiade Tokyo 2020.***