Network
Bukan hanya itu, pemain voli kelahiran 20 Februari 1999 ini juga mengharapkan insiden yang terjadi saat Surabaya Bhayangkara Samator vs Jakarta Pertamina Pertamax menjadi bahan evaluasi bagi pihak wasit.
Dalam insiden tersebut, pertandingan sempat terhenti beberapa menit hingga akhirnya dua tim menemui titik kesepakatan bersama.
Pertandingan berlanjut dengan wasit baru. Nizar Julfikar dkk dan Jasen Natanael dkk kembali beraksi.
Meski belum mampu memenangkan pertandingan saat melawan Surabaya Samator, sebagai kapten tim JPX Jasen mengakui mendapatkan banyak mendapatkan pelajaran dari insiden tersebut.
Melalui akun Story Instagram pribadinya, Jasen memberikan pendapatnya. Setter dengan tinggi 186 CM ini menulis beberapa kalimat dalam bahasa Inggris.
"We admit we lost, we just hope there is an evaluation from the referee. We admit we are players who just played volleyball yesterday, and this is a big lesson for us. Thanks for the motivation guys," tulis Jasen seperti dikutip JOMBANG UPDATE dari stories Instagram @jasennatanaelk yang diunggah pada Minggu 13 Maret 2022.
Baca Juga: Daftar 10 Besar Ranking BWF Ganda Putra Usai German Open 2022, Jepang dan Indonesia Punya 3 Wakil
"Kami akui kalah, kami hanya berharap ada evaluasi dari wasit. Kami akui kami adalah pemain bola voli yang baru main kemarin, dan ini menjadi pelajaran besar bagi kami. Terima kasih atas motivasinya teman-teman," komentar jasen yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia.
Sementara itu, Nizar Julfikar juga menyampaikan persepsinya mengenai keputusan wasit yang kontroversial saat pertandingan tersebut.
