Network
JOMBANG UPDATE - Sebagaimana diketahui bahwa pasangan ganda putra Indonesia Kevin Sanjaya/Marcus Gideon dengan julukan The Minions berhasil mengalahkan Aaron Chia/Soh Wooi Yik di Thomas Cup 2021 yang lalu.
The Minions akhirnya berhasil revans atas ganda putra andalan Malaysia tersebut usai memenangkan pertandingan di partai kedua babak perempat final Thomas Cup 2020 dengan skor 21-17, 16-21, dan 21-15.
Kemenangan The Minions atas Aaron/ Wooi Yik pada momen itu juga mempermudah langkah skuad Indonesia untuk lolos ke semifinal Thomas Cup 2020 menghadapi Denmark.
Terkait The Minions yang mampu kalahkan Aaron Chia/Soh Wooi Yik di perempat final Thomas Cup 2021, pihak Malaysia 'bela diri' dengan memakai alasan berikut.
Baca Juga: Kalah Telak dari Indonesia di Thomas Cup 2020, Malaysia Berkelit Begini
Direktur pembinaan tim nasional Malaysia, Wong Choong Hann menyampaikan bahwa Aaron Chia/Soh Wooi Yik belum terbentuk sebagai 'produk jadi' di sektor ganda putra skuad Malaysia.
Pernyataan Choong Hann mengenai Aaron/Wooi Yik yang belum terbentuk sebagai 'produk jadi' itu dibuktikan dengan performa mereka yang masih belum konsisten sehingga mampu dikalahkan oleh The Minions.
“Bukan berarti mereka (Aaron/Wooi Yik) sudah menjadi 'produk sempurna'," tutur Wong Choong Hann dilansir JOMBANG UPDATE dari situs The Star.
Selain itu, Choong Hann juga menyebutkan bahwa performa yang belum konsisten dari Aaron Chia/Soh Wooi Yik di perempat final Piala Thomas 2021 tidak perlu dikhawatirkan.
Aaron/Wooi Yik sebagai peraih medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020 itu memang perlu diakui gagal mempertahankan performa terbaik mereka pada ajang Thomas Cup 2021 di Denmark.
Malaysia pun mengakui bahwa pihak mereka sangat bergantung pada Lee Zii Jia dan Aaron Chia/Soh Wooi Yik untuk memberikan poin penting di sektor tunggal dan ganda partai pembuka perempat final Thomas Cup 2020, tetapi mereka goyah selama penyisihan grup melawan Jepang (kalah 1-3) dan kemudian dikalahkan Indonesia dengan skor 0-3 di delapan besar.
“Kami tentu memiliki harapan yang tinggi pada mereka (Aaron/Wooi Yik) karena mereka adalah pemimpin baru dari tim muda (Malaysia) ini,” kata Choong Hann.
Choong Hann pun beralasan bahwa kekalahan Aaron Chia/Soh Wooi Yik dari The Minions di babak perempat final Thomas Cup 2021 juga tidak bisa menyimpulkan kemampuan mereka secara keseluruhan.
“Ada kekurangan dalam penampilan Aaron/Wooi Yik, tetapi itu tidak berarti bahwa mereka seketika menjadi pemain yang tidak kompeten,” lanjutnya.
“Saya sangat percaya bahwa Malaysia memiliki sumber daya dan kemampuan untuk membantu para pemain mengatasi kekurangan mereka sehingga mereka dapat lebih siap di turnamen mendatang,” Di sisi lain, terdapat motivasi baru dengan adanya penampilan yang menginspirasi dari beberapa pemain muda seperti debutan Ng Tze Yong dan Leong Jun Hao.
Sehubungan dengan hal tersebut, Choong Hann yakin tim Malaysia siap untuk meningkatkan target pada turnamen badminton Thomas-Uber Cup 2022 di Bangkok.
“Kami perlu menggandakan performa karena itu akan menjadi faktor penentu. Ya, kami berkembang, tetapi begitu juga lawan kami (termasuk Indonesia). Jadi kami harus bangkit lebih cepat, itulah satu-satunya cara agar kami lebih siap dan menghadapi tantangan yang lebih kuat di turnamen berikutnya,”
Sebagai informasi, Malaysia terakhir kali memenangkan Piala Thomas pada 1992 di Kuala Lumpur, bahkan ketika sebagian besar pemain muda mereka saat ini belum lahir.
Dengan melihat kenyataan bahwa The Minions mampu mengalahkan Aaron Chia/Soh Wooi Yik di ajang Thomas Cup 2021 kemarin, pihak Malaysia pun telah memberikan alasan kekalahan mereka dan yakin akan menerapkan strategi jitu pada turnamen selanjutnya.***
