3 Faktor Kemenangan Indonesia Atas China di Final Thomas Cup 2020, Keberuntungan?

- 18 Oktober 2021, 12:59 WIB
3 Faktor Kemenangan Indonesia Atas China di Final Thomas Cup 2020, Keberuntungan?
3 Faktor Kemenangan Indonesia Atas China di Final Thomas Cup 2020, Keberuntungan? /Tangkapan Layar/YouTube BWF

JOMBANG UPDATE - Berikut 3 faktor yang buat Indonesia menang atas China di final Thomas Cup 2020.

Indonesia berhasil menjadi juara di turnamen Thomas Cup 2020.

Di final Thomas Cup 2020, Indonesia mengalahkan China dengan skor 3-0.

Setidaknya ada 3 faktor yang membuat Indonesia berhasil menang atas China di final Thomas Cup 2020.

Baca Juga: Ginting Nemplok Jonatan Christie, Intip Gaya Selebrasi Tim Indonesia Setelah Menang Piala Thomas Cup 2020

Baca Juga: Indonesia Juara Thomas Cup 2020 Jadi Kado Spesial Ulang Tahun Anthony Sinisuka Ginting

Trofi Thomas Cup 2020 menjadi gelar ke-14 Indonesia di ajang supremasi tertinggi bulutangkis beregu putra ini.

Indonesia mengalahkan Aljazair, Thailand, dan Chinese Taipei di fase grup.

Kemudian Indonesia mengalahkan Malaysia di babak perempat final.

Sedangkan pada babak semifinal, Indonesia menang atas tuan rumah Denmark.

Hingga akhirnya Indonesia mengalahkan China di final Thomas Cup 2020.

Berikut 3 faktor yang membuat Indonesia menang atas China di final Thomas Cup 2020, dirangkum JOMBANG UPDATE dari berbagai sumber.

Baca Juga: Catat Jadwal Liga Champions Pekan Ini: Atletico Madrid vs Liverpool dan PSG vs Leipzig

Baca Juga: Taufik Hidayat Beri Selamat Usai Indonesia Juara Thomas Cup 2020, Tapi Ada Kekecewaan yang Buatnya Geram

1. Absennya Li Junhui/Liu Yu Chen

Ganda putra andalan China Li Junhui/Liu Yu Chen tidak tampil di turnamen Thomas Cup 2020.

Padahal Li Junhui/Liu Yu Chen merupakan lawan terkuat bagi ganda putra yang dimiliki Indonesia.

Absennya ganda putra ranking 4 dunia tersebut membawa keuntungan bagi Indonesia.

China hanya bisa mengandalkan He Ji Ting/Tan Qiang yang secara peringkat masih jauh di bawah ganda putra Indonesia.

2. Cederanya Shi Yu Qi

Keuntungan kedua Indonesia sebenarnya sudah bisa diprediksi sejak babak semifinal.

Tunggal putra andalan China, Shi Yu Qi, tak mampu melanjutkan pertandingan melawan Kento Momota karena cedera.

Shi Yu Qi kemudian absen di pertandingan final melawan Indonesia.

China akhirnya memainkan Lu Guang Zu yang bahkan rankingnya di bawah pebulutangkis veteran, Lin Dan.

Baca Juga: 'Mantra' Jonatan Christie Bawa Indonesia Juara Thomas Cup 2020, Hendra Setiawan Tak Mampu Berkata-kata

Baca Juga: Bukan Indonesia, Laman Wikipedia Thomas Cup Sempat Tulis Denmark sebagai Juara Thomas Cup 2020

Pada tunggal kedua, China menurunkan Li Shi Feng yang belum punya pengalaman di banyak turnamen.

Hasil berbeda bisa saja terjadi jika China diperkuat oleh Chen Long dan Shi Yu Qi tidak cedera.

3. Kematangan Mental Pebulutangkis Indonesia

Anthony Ginting sempat naik turun penampilannya di Thomas Cup 2020.

Namun Ginting berhasil membuktikan dirinya sebagai tunggal putra terbaik Indonesia di pertandingan final.

Selain itu, Jonatan Christie juga tak gentar saat harus bermain selama 100 menit di babak semifinal.

Jojo juga tak kalah mental ketika Anders Antonsen berkali-kali berteriak.

Jojo juga tak gentar bertanding di tengah teriakan-teriakan suporter tuan rumah Denmark.

Fajar Alfian/Rian Ardianto yang ikut mengamankan kemenangan di semifinal dan final juga patut diapresiasi.

Fajar/Rian menjadi jawaban pasti ketika Marcus Gideon/Kevin Sanjaya tidak bermain atau sedang di bawah form.

Itulah 3 faktor yang buat Indonesia menang atas China di final Thomas Cup 2020.***

 

Editor: Apriani Alva


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah