Ada Mafia Olahraga Bulutangkis, Taufik Hidayat: Iman Kita Kuat Gak dengan Tawaran Itu

- 17 Oktober 2021, 21:00 WIB
Ada Mafia Olahraga Bulutangkis, Taufik Hidayat: Iman Kita Kuat Gak dengan Tawaran Itu
Ada Mafia Olahraga Bulutangkis, Taufik Hidayat: Iman Kita Kuat Gak dengan Tawaran Itu /Reuters/Regis Duvignau

 

JOMBANG UPDATE - Indonesia pernah dihebohkan dengan ramainya mafia di olahraga sepak bola. Di bulutangkis, mafia pengatur permainan tersebut juga ada.

Ketika kasus mafia sepak bola ini mencuat, beberapa petinggi PSSI mengundurkan diri. Bahkan diadakan tim satgas Anti mafia bola.

Dilansir JOMBANG UPDATE dari Talk show Mata Najwa dengan judul jilid 4: Darurat Sepak Bola - Siapa Atur Skor Liga Satu? Pertandingan besar seperti Piala presiden dan liga 1 terdapat beberapa nama mafia yang bermain di dalamnya.

Hal tersebut juga terdapat pada bulutangkis sesuai dengan pengakuan yang diutarakan Taufik Hidayat saat ditanyai oleh Desta sebagai host saat itu.

Baca Juga: Profil Lu Guang Zu Lawan Anthony Ginting di Final Thomas Cup 2020, Lengkap dengan Ranking BWF dan Prestasi

Baca Juga: Tantangan Menjadi Atlet Bulutangkis Profesional Menurut Taufik Hidayat

"Inikan banyak yang bilang ada mafia dalam olahraga, ini terjadi di bulutangkis juga gak," ujar Desta. "Ada juga, gak hanya di bulutangkis semua olahraga kayaknya ada," ujar Taufik Hidayat dalam menjawab pertanyaan tersebut dalam talkshow di YouTube VINDES.

Taufik Hidayat sendiri pernah bertemu langsung dengan perantara pihak mafia untuk mengalah dalam suatu pertandingan.

"Tapi balik lagi ke kitanya iman kita kuat gak gitu lo, maksudnya ditawarin seperti itu," ujar Taufik Hidayat.

Jumlah nominal yang ditawarkan mafia kepada pemain bulutangkis untuk mau ikut mengatur hasil pertandingan lebih besar dari hadiah yang diberikan.

"Sama aja jual diri buat bangsa inikan, apalagi dukungan nama Indonesia itu dijual dengan angka sekian," ujar Taufik Hidayat.

Mafia ini tidak hanya untuk kelas pertandingan bulutangkis nasional, namun juga ada mafia untuk pertandingan bulutangkis tingkat internasional.

"2006 di Qatar ASEAN GAMES, jadi bermain beregu, bermain perorangan Minggu berikutnya, beregu itu ketemu Lin Dan dua kali kalah, habis itu Indonesia gak juara di situ, Minggu depannya masuk perorangan. Jadi udah ketemu draw ketemu siapa, gue di semifinal ketemu Lee Chong Wei," ujar Taufik Hidayat.

Di saat itu Taufik Hidayat bertemu langsung dengan perantara mafia yang menawarinya untuk mengalah.

Baca Juga: Alasan Marcus Gideon Tak Main di Final Thomas Cup 2021, The Minions Pecah, Kevin Sanjaya Pilih Daniel Marthin

Baca Juga: Profil Li Shifeng, Atlet Badminton China Tak Pernah Kalah di Thomas Cup 2020 Bakal Lawan Jonatan Christie

"Di situ si Lee Chong Wei tidak tau apa-apa dia taunya cuman main aja, tapi orangnya dia lewat reaksi ketemulah, dia nanyain nomor telepon gue, untuk ketemu gue dan akhirnya dia Dateng untuk menawarkan itu," ujar Taufik Hidayat.

Orang tersebut berani memberikan hadiah yang jauh lebih besar 2 hingga 3 kali bonus yang diberikan oleh pemerintah Indonesia.

"Ngapain gitu lo ditawarin kayak gitu duit seminggu juga sudah habis, tapi maksudnya apa yang diimpikan gue, keluarga gue, negara ini untuk memberikan yang terbaik gak akan seimbang dengan itu, gak ada value-nya gitu," ujar Taufik Hidayat.

Setelah penolakan tawaran dari mafia tersebut, Taufik Hidayat berhasil mengalahkan Lee Chong Wei di semifinal dan menang melawan Lin Dan di final. Sehingga bisa mendapatkan medali kemenangan atas nama Indonesia di cabang olahraga bulutangkis tunggal putra dengan membawa nama Indonesia.***

 

Editor: Apriani Alva


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah