Tantangan Menjadi Atlet Bulutangkis Profesional Menurut Taufik Hidayat

- 17 Oktober 2021, 18:22 WIB
Tantangan Menjadi Atlet Bulutangkis Profesional Menurut Taufik Hidayat
Tantangan Menjadi Atlet Bulutangkis Profesional Menurut Taufik Hidayat /Reuters/Regis Duvignau/

JOMBANG UPDATE - Taufik Hidayat merupakan salah satu lagenda bulutangkis Tanah Air. Bahkan, Taufik Hidayat mendapat julukan sebagai King of Backhand Smash.

Bulutangkis sendiri merupakan salah satu olahraga andalan dari negara Indonesia.

Indonesia berhasil mendapatkan medali emas beberapa kali di Olimpiade, yang terbaru adalah medali emas dari ganda putri cabang olahraga bulutangkis oleh Greysia Polii/Apriyani Rahayu.

Ada beberapa tantangan menjadi atlet bulutangkis profesional menurut Taufik Hidayat. Bagi peraih medali emas Olimpiade tunggal putra tersebut, menjadi atlet itu tidak gampang, banyak hal yang harus dipelajari dengan baik.

Baca Juga: Link TVRI Live Streaming Badminton Indonesia vs China di Final Thomas Cup 2021, Nonton Ginting dkk Gratis!

Baca Juga: Profil Daniel Marthin Atlet Badminton Ganda Putra Indonesia, Lengkap dengan Prestasi hingga Akun Instagram

“Sekolah itu tidak ada batas umurnya, kalau jadi atlet itu ada batas umurnya sampai berapa dan masa emasnya berapa tahun harus tahu juga,” ujar Taufik Hidayat kepada Vincent dan Desta pada video YouTube VINDES yang dikutip oleh JOMBANG UPDATE.

Meskipun kebanyakan atlet tidak melakukan sekolah formal, tetapi kecerdasan adalah hal yang penting saat menjadi atlet bulutangkis. Kecerdasan itu diperlukan untuk membaca lawan, memperkirakan jatuh bola, dan sebagainya.

Tidak ada batasan usia untuk mereka menjalani sekolah tinggi mulai dari S1 hingga S3, namun ketika memilih menjadi atlet akan ada batasan kondisi tubuh untuk bertanding.

“Menjadi atlet itu gambling juga, lo sudah memupuk dari awal gitu tiba-tiba gak jadi,” ujar Taufik Hidayat.

Banyak faktor yang memengaruhi untuk menjadi atlet yang sukses. Banyak resiko yang harus dihadapi, termasuk resiko mengalami cidera yang kadang memaksa atlet untuk harus berhenti.

“Untuk menjadi atlet itu tidak gampang, itu yang harus dipahami. Namun bukan menakut-nakuti. Tapi gue bersyukur apa yang gue dapat apa semua adalah lebih,” ujar Taufik Hidayat.

Persaingan menjadi atlet bulutangkis profesional di Indonesia sangat banyak. Banyak pemain bagus yang sudah terlatih di club bulutangkis, tetapi yang dipilih untuk menjadi wakil Indonesia di ajang Internasional hanya beberapa.

Tekad yang kuat dan skill mumpuni menjadi modal besar untuk menjadi atlet bulutangkis.

“Gue merasa, oh iya ya maksudnya ajaran omongan orang tua itu gak ada orang tua yang ingin menyusahkan, menyesatkan anaknya,” Ujar Taufik Hidayat.

Doa orang tua sangat penting dalam mendorong kesuksesan anak.

Taufik Hidayat sendiri diarahkan untuk bermain bulutangkis oleh ayahnya. Di mana dia diajak bermain bulutangkis bersama teman ayahnya. Hingga diarahkan lebih lanjut dengan mengikuti klub bulutangkis SGS Elektrik Bandung.

Itulah tantangan menjadi atlet bulutangkis profesional menurut Taufik Hidayat.***

Editor: Alinur Awwalina

Sumber: YouTube VINDES


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah