JOMBANG UPDATE - Popularitas Taufik Hidayat sebagai legenda badminton tunggal putra Indonesia tidak perlu dipertanyakan lagi.
Taufik Hidayat tercatat telah berhasil menang 413 kali dari 551 pertandingan yang dicatat BWF.
Salah satu prestasi paling membanggakan yang didapatkan oleh Taufik Hidayat adalah saat telah berhasil membawa mendali emas dari cabang olahraga bulutangkis tunggal putra pada Olimpiade Athena 2004.
Selain dijuluki legenda badminton tunggal putra Indonesia, Taufik Hidayat disebut sebagai raja backhand smash.
Baca Juga: Kerap Kejepret Pelukan, Preveen Melati Beneran Pacaran? Begini Asal Usul Panggilan 'Honey Couple'
Hal tersebut terjadi karena backhand smash dari Taufik Hidayat sangat cepat dan mematikan.
Taufik Hidayat menggeluti dunia bulutangkis karena dikenalkan oleh sang ayah di usia sekitar 7 tahun.
Ayah Taufik Hidayat mengenal bulutangkis dengan mengajaknya bermain bersama teman ayahnya di daerah asalnya di Pengalengan.
Dua tahun setelah itu, Taufik Hidayat mulai fokus di dunia badminton dengan bergabung klub SGS Elektrik Bandung.
Taufik Hidayat menempuh perjalanan 80 km pulang pergi dari rumahnya di Pandeglang ke Bandung. Dan saat kelas 2 SMP, Taufik Hidayat baru ikut asrama.
"Yang pertamakan kalau open gitu di Brunai 98 dan ASEAN GAMES beregu juara," ujar Taufik Hidayat yang dikutip JOMBANG UPDATE saat diwawancarai dalam kanal YouTube Vindes yang diunggah pada 6 September 2021.
Taufik Hidayat mundur dari pelatnas pada tahun 2009. Rangking BWF tertinggi yang pernah didapatkan adalah rangking 1.
Meski telah berhenti sebagai atlet pelatnas, Taufik Hidayat tetap memberikan kontribusi terhadap kepengurusan pelatnas.
Baca Juga: Asal Usul Nama Piala Thomas dan Uber, Pecinta Bulu Tangkis Wajib Tahu!
Baca Juga: Asal Usul Panggilan 'Jombang' untuk Rian Ardianto, Atlet Badminton Ganda Putra Pasangan Fajar Alfian
Pada tahun 2012 dia juga membangun pusat pelatihan bulu tangkis yang bernama Taufik Hidayat arena.
Meski sudah tidak aktif kembali dalam dunia bulutangkis nama Taufik Hidayat selalu tercatat sebagai legenda badminton tunggal putra Indonesia.***