Kevin Cordon Akui Negaranya Miskin, Atlet Guatemala Ungkap Tips Lolos Perempat Final Badminton Olimpiade Tokyo

- 30 Juli 2021, 07:00 WIB
Kevin Cordon Akui Negaranya Miskin, Atlet Guatemala Bongkar Tips Lolos Perempat Final Badminton Olimpiade Tokyo
Kevin Cordon Akui Negaranya Miskin, Atlet Guatemala Bongkar Tips Lolos Perempat Final Badminton Olimpiade Tokyo /Instagram.com/@kevincordon17

JOMBANG UPDATE - Atlet bulutangkis Guatemala, Kevin Cordon tengah jadi perbincangan publik setelah berhasil lolos ke babak perempat final badminton Olimpiade Tokyo 2020.

Kevin Cordon mengakui negaranya miskin dan banyak penduduk setempat yang lebih tertarik dengan sepakbola dibandingkan dengan badminton.

Di tengah keterbatasan serta minimnya dukungan, Kevin Cordon justru membuktikan ia mampu berprestasi hingga memenangkan tiga pertandingan. Lalu apa tips Kevin Cordon hingga mampu melaju ke perempat final badminton Olimpiade Tokyo 2020?

Pemilik nama lengkap Kevin Haroldo Cordón Buezo tersebut mengungkapkan alasan di balik pencapaiannya di ajang Olimpiade Tokyo 2020 melalui wawancara setelah pertandingan .

Baca Juga: Profil Kevin Cordon, Atlet Badminton Guatemala yang Lolos Perempat Final Olimpiade Tokyo 2020

Baca Juga: Anthony Ginting Dapat Parfum Gratis Seumur Hidup dari HMNS Jika Raih Medali Emas Olimpiade Tokyo 2020

Berikut JOMBANG UPDATE merangkum wawancara singkat Kevin Cordon di sela-sela pertandingan bulutangkis di Olimpiade Tokyo yang dikutip dari akun Twitter @BadmintonTalk.

1. Mimpi Terbesar Kevin Cordon Setelah Lolos ke Olimpiade 2008

Kevin Cordon memiliki keinginan sederhana jika lolos ke ajang olimpiade. Ia hanya ingin memenangkan satu pertandingan. Namun ini justru mampu melampaui target tersebut.

"Ketika saya pertama kali lolos ke Olimpiade (2008), saat itu mimpiku hanya untuk bermain di Olimpiade dan berharap bisa memenangkan SATU pertandingan. Setelah itu saya masih bermimpi untuk menang lebih banyak, dan sekarang saya sudah memenangkan tiga pertandingan di sini. Aku tidak bisa mempercayainya," ungkap Kevin Cordon.

Di usianya yang tidak lagi muda yaitu 34 tahun, Kevin Cordon mampu mewujudkan mimpinya.

2. Perjuangan Kevin Cordon sebagai Atlet Bulutangkis yang Hidup di Guatemala

Atlet bulutangkis Guatemala kelahiran 28 November 1986 ini hidup di kalangan warga yang lebih menyukai sepakbola daripada bulutangkis.

Bagi Kevin Cordon, butuh banyak pengorbanan dan kerja keras demi bermain di sebuah turnamen skala internasional.

Baca Juga: Arief Muhammad Janjikan Greysia Polii/Apriyani Rahayu Cabang Baso Aci Akang Jika Raih Emas Olimpiade Tokyo

Baca Juga: Profil Chen Long, Lawan Anthony Ginting di Semifinal Badminton Tunggal Putra Olimpiade Tokyo 2020

Sehingga saat ia memiliki kesempatan untuk berlaga di ajang badminton kelas dunia, Kevin Cordon akan bertanding secara maksimal.

"Di Guatemala, mereka bukan penggemar berat bulu tangkis. Semuanya sepak bola, sepak bola, sepak bola. Bagi kami, tidak mudah mencapai turnamen. Bahkan bermain satu turnamen di Eropa sangat mahal," ucap Kevin Cordon.

Bagi Kevin Cordon bisa bermain dengan atlet badminton top yang hanya bisa ditonton dari saluran internet adalah sebuah kehormatan.

"Jadi bermain melawan pemain top yang biasa saya tonton di internet adalah sebuah kehormatan," ucap atlet kidal ini.

3. Kevin Cordon Akui Negaranya Miskin, Namun Bukan Halangan untuk Bertanding

Selain tidak memiliki basis fans besar di bidang olahraga Bulutangkis, negara tempat tinggal Kevin Cordon juga tidak memberikan dukungan besar pada badminton.

Di tengah peliknya situasi tersebut, Kevin Cordon seolah haus akan sebuah kesempatan untuk berlaga di ajang badminton dunia.

"Negara kita miskin dan bukan pendukung besar bulu tangkis jadi jika kita punya satu kesempatan untuk bertanding, itu adalah bermain dengan hati, dan itulah yang saya lakukan. Saya bermain dengan hati saya," ungkap Kevin Cordon.

Rupanya bermain dengan hati menjadi kunci bagi Kevin Gordon memenangkan setiap pertandingan yang ia lalui di ajang badminton Olimpiade Tokyo 2021.

Baca Juga: Jadwal Final Badminton Ganda Putri Olimpiade Tokyo 2020 pada Senin 2 Agustus 2021

Baca Juga: Zara Adhisty Cucu Acil Bimbo, Simak Profil dan Biodata Zara Lengkap dengan Umur dan Prestasi

Greysia Pollii dan Apriyani Rahayu lolos ke babak semifinal Olimpiade Tokyo 2020. Simak Greysia Polii, Apriyani Rahayu dan Anthony Ginting Cetak Sejarah di Badminton Olimpiade Tokyo.
Greysia Pollii dan Apriyani Rahayu lolos ke babak semifinal Olimpiade Tokyo 2020. Simak Greysia Polii, Apriyani Rahayu dan Anthony Ginting Cetak Sejarah di Badminton Olimpiade Tokyo. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Greysia Polii, Apriyani Rahayu dan Anthony Ginting Cetak Sejarah di Badminton Olimpiade Tokyo

Para atlet Badminton Indonesia Greysia Polii, Apriyani Rahayu dan Anthony Ginting telah mencetak sejarah di Olimpiade Tokyo 2020.

Pertandingan Badminton Olimpiade Tokyo 2020 menyimpan banyak cerita unik di balik perjuangan para atlet untuk merebut medali.

Atlet Badminton tunggal putra, Anthony Sinisuka Ginting berhasil lolos ke babak perempat final Olimpiade Tokyo 2020. Pencapaian ini menjadi pertama kalinya sejak Sony Dwi Kuncoro lolos pada tahun 2008

Sementara ganda putri Badminton Indonesia, Greysia Polii dan Apriyani Rahayu berhasil lolos di semifinal Badminton Olimpiade Tokyo 2020.

 

Greysia dan Rahayu berhasil memecahkan rekor 7 olimpiade dan menjadi momen bersejarah untuk Badminton ganda putri Indonesia.

Selama lebih dari 7 periode olimpiade berlangsung, ganda putri Indonesia belum mampu menembus babak semifinal Badminton.

Pencapaian Greysia Polii dan Apriyani Rahayu kali ini menjadi bukti ganda putri Badminton Indonesia mampu dan layak di semifinal Olimpiade Tokyo 2020.

 Baca Juga: Link Live Streaming Ahsan/Hendra di Semifinal Badminton Olimpiade Tokyo 2020 Hari Ini, The Deddies Beraksi!

Baca Juga: Jadwal Badminton 31 Juli 2021 Olimpiade Tokyo, Nonton Ganda Putri Indonesia di Laga Semifinal

Setelah pertandingan dengan Greysia Polii/Apriyani Rahayu melawan ganda putri China Yue Du/Li Yiin Hui yang begitu menegangkan, Greysia mengungkapkan perasaannya dalam sebuah wawancara, seperti dikutip JOMBANG UPDATE dari akun Twitter @BadmintonTalk, Jumat 30 Juli 2021.

"Saya ingin emosional tetapi saya memilih untuk tidak melakukannya karena kami masih memiliki pertandingan lain. Hari ini kami bersyukur kepada Tuhan bahwa kami berada di SF dan saya pikir itu cara terbaik untuk memikirkannya. Pikiran kami harus fokus dalam beberapa hari ke depan," ungkap Greysia.

Greysia mengaku memiliki tekanan saat menjalani pertandingan di Olimpiade Tokyo 2020. Namun ia hanya ingin menyuguhkan permainan terbaik dan memilih untuk menikmatinya.

"Semua kerja keras yang kami lakukan, semua kesabaran tidak hanya dengan kami, tetapi juga tim kami. Mereka telah menunggu untuk ini. Kami tahu kami memiliki beban dan tekanan, tetapi kami tidak ingin terlalu memikirkannya, kita hanya ingin menikmatinya. Itu hal yang paling berpengaruh," ujar Greysia.

Anthony Sinisuka Ginting
Anthony Sinisuka Ginting

Greysia Polii, Apriyani Rahayu dan Anthony Sinisuka Ginting akan kembali menjalani pertandingan pada Sabtu 31 Juli 2021.

Ganda putri Greysia Polii dan Apriyani Rahayu akan melaju di babak semifinal melawan ganda putri Korea Selatan, Lee Sohee dan Shin Seungchan.

Sementara Anthony Sinisuka Ginting akan melaju ke babak perempat final melawan pebulutangkis Denmark Anders Antonsen.

Beri dukungan dan doa untuk Greysia Polii, Apriyani Rahayu dan Anthony Sinisuka Ginting yang akan kembali bertanding di Olimpiade Tokyo 2020.***

 

Editor: Apriani Alva

Sumber: Twitter @BadmintonTalk


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah