Didepak dari Pelatnas, Tunggal Putra Indonesia Justru Berjaya di Singapore Open 2016, Kisahnya Penuh Haru

13 Juli 2022, 05:52 WIB
Sony Dwi Kuncoro, Didepak dari Pelatnas, Tunggal Putra Indonesia Justru Berjaya di Singapore Open 2016, Kisahnya Penuh Haru /Via/Instagram.com/@gading.safitri/@sonydwikuncoro

JOMBANG UPDATE - Singapore Open 2022 tengah berlangsung saat ini, tunggal putra Indonesia telah absen juara Singapura Terbuka sejak tahun 2017.

Gelar juara Singapore Open terakhir sektor tunggal putra didapatkan dari atlet yang dicoret dari Pelatnas. Didepak dari Pelatnas tahun 2014, pemain badminton kelahiran 1984 teresebut justru bersinar di Singapore Open 2016.

Atlet badminton asal Surabaya tersebut berhasil menyelamatkan 'wajah' Indonesia  di kancah dunia pada sektor tunggal putra Singapore Open 2016.

Bukan hanya itu, pemain badminton asal Jawa Timur ini juga tidak didampingi pelatih saat berlaga di Singapore Open 2016.

Baca Juga: Terbaru dan Resmi! Ranking BWF Apriyani Rahayu-Siti Fadia Meroket Drastis Jelang Singapore Open 2022

Baca Juga: Terbaru! Ranking BWF Tunggal Putra Jelang Singapore Open 2022: Jonatan Christie Aman, Chico Aura Meroket

Mulai karir bulutangkis dari bawah usai keputusan PBSI mencoret namanya dari Pelatnas tidak mebuatnya kehilangan akal.

Dengan uang tabuangannya, ia memutuskan menjadi pemain profesonal bahkan mendirikan klub di Surabaya.

Siapakah sosok tunggal putra Indonesia yang berhasil naik podium tertinggi Singapore Open pada tahun 2016 silam tersebut?

Pemain badminton tersebut adalah Sony Dwi Kuncoro (SDK) yang berhasil menyabet gelar juara Singapore Open 2016.

Lika-liku perjalanan Sony Dwi Kuncoro di Singapore Open 2016 tidaklah mulus. Pada babak pertama (32 besar), SDK harus mengalahkan rekan satu negaranya, Anthony Sinisuka Ginting.

Pertandingan sengit Sony Dwi Kuncoro vs Anthony Sinisuka Ginting berlangsung sengit.

Babak pertama SDK harus mengakui keunggulan juniornya dengan skor 9-21, seperti dikutip JOMBANG UPDATE dari laman BWF.

Namun, pada babak kedua Anthony Sinisuka Ginting belum mampu mengalahkan seniornya hingga pertandingan berakhir dengan skor 9-21, 21-11, dan 21-17.

Baca Juga: Profil dan Ranking BWF Tan Kian Meng-Tan Wee Kiong Ganda Putra Malaysia Berjuang di Singapore Open 2022

Baca Juga: Ranking BWF Ganda Putri Jelang Singapore Open 2022, Peringkat Apri-Fadia hingga Ana-Tiwi Melonjak

Pada babak 16 besar, Sony Dwi Kuncoro bertemu dengan wakil Jepang sang juara Olimpiade Rio 2016, Sho Sasaki.

Lagi-lagi, Sony Dwi Kuncoro harus menang rubber game dengan skor 11-21, 21-14, 21-4.

Laga perempat final dan semifinal Singapore Open 2016 juga menjadi pertandingan yang tidak mudah bagi pemain asal Kota Pahlawan tersebut.

Ia harus menghadapi dua wakil China Wang Zhengming dan Lin Dan sebelum melaju ke babak final Singapore Open 2016.

Perjuangan berat Sony Dwi Kuncoro terbayar. Pemain badminton yang meraih medali perunggu Olimpiade 2004 tersebut berhasil meraih gelar juara Singapore Open 2016 setelah mengalahkan wakil Korea Selatan Son Wan-ho dengan skor 21-16, 13-21 dan 21-14.

Dengan keterbatasan yang dialaminya usai dicoret dari Pelatnas pada tahun 2014, Sony justru mampu juara di ajang BWF Super Series.

Pemain badminton yang pernah meraih ranking 3 dunia tersebut bahkan tidak didampingi pelatih saat bermain di ajang Singapura Terbuka 2016.

Saat di lapangan, Sony Dwi Kuncoro justru ditemani istrinya.

Gelar juara Singapore Open 2016 bukan pertama kalinya bagi Sony, sebelumnya ia telah berhasil juara Singapura Terbuka pada tahun 2010.

Hingga kini, Sony Dwi Kuncoro menjadi pemain tunggal putra terakhir Indonesia yang berhasil merebut gelar juara.

Akankah Anthony Sinisuka Ginting hingga Jonatan Christie berhasil meraih gelar juara Singapura Open 2022?

 
Editor: Apriani Alva

Tags

Terkini

Terpopuler