JOMBANG UPDATE - Insiden pemain Jakarta Pertamina Pertamax (JPX) protes saat melawan Surabaya Bhayangkara Samator (SBS) di laga final four Proliga 2022 mendapat tanggapan dari Nizar Julfikar.
Sebagai setter sekaligus kapten Surabaya Bhayangkara Samator, Nizar Julfikar menjadi penengah saat aksi mogok main dilayangkan tim Jakarta Pertamina Pertamax bersama kapten tim JPX, Jasen Natanael.
Pertandingan final four Proliga 2022 memang semakin sengit, hal itu ditunjukkan dari laga hari ini antara Yudha Mardiansyah dkk dengan Cep Indra dkk, Minggu 13 Maret 2022.
Surabaya Bhayangkara Samator mampu menunjukkan permainan terbaiknya hingga mampu melibas Jakarta Pertamina dengan skor set 3-0 (25-19, 25-21, 25-23).
Surabaya Bhayangkara Samator vs Jakarta Pertamina Pertamax
Laga antara JPX vs SBS telah berlangsung dengan tensi panas sejak menit-menit pertama pertandingan.
Sebelum aksi mogok dilakukan anak asuh Pascal Wilmar, para pemain Jakarta Pertamina Pertamax telah tertinggal banyak poin pada babak pertama.
Sempat unggul satu poin saat perolehan skor 2-3 (SBS-JPX), namun setelah itu, spike keras Aimal Khan dan Rendy Tamamilang berhasil memperlebar jarak poin keduanya.
Kondisi tersebut memaksa Pascal Wilmar mengambil time out saat Surabaya Samator unggul dengan poin 12-8.
Ketika JPX mulai bangkit mempertipis jarak poin pada angka 13-11, service Jasen Natanael dinyatakan keluar oleh wasit.
Bola yang dilayangkan kapten tim sekaligus setter Pertamina Pertamax tersebut memang bergulir tipis di belakang area lapangan Samator.
Tidak terima dengan keputusan wasit, Jasen protes namun sang juru nilai pertandingan tetap dengan keputusannya dan mengajar poin 14-11.
Baca Juga: Asal Usul All England: Sejarah hingga Daftar Atlet Badminton Indonesia Juara All England
Pertandingan terus berlanjut, Pascal Wilmar mencoba memasukkan Menzel, pemain asing asal Amerika Serikat, menggantikan Fikri yang berkali-kali gagal melakukan spike.
Di sisi lain, spike keras Aimal Khan dan Rendy Tamamilang serta aksi blok pemain SBS yang akurat mampu menyumbangkan banyak poin untuk Surabaya Bhayangkara Samator.
Alhasil babak pertama berakhir melalui spike keras Farhan halim yang berhasil di-block pemain SBS.
Anak asuh Sigit Ari Widodo berhasil mengamankan game pertama dengan skor 25-19.
Babak kedua berlangsung lebih sengit, meski Jakarta Pertamina Pertamax belum mampu keluar dari tekanan.
Banyak service error dilakukan tim Jakarta Pertamina Pertamax. Bahkan quick Jasen Natanael tak mampu menyeberang ke area lawan.
Saat poin 22-16, Pascal Wilmar memutuskan memasukkan Agung Seganti menggantikan Menzel.
Keputusan tersebut berhasil, Agung Seganti langsung menyumbang poin melalui service ace.
Baca Juga: Jadwal All England 2022 Lengkap dengan Jam Tayang dan Link Live Streaming di INews TV dan MNC TV
Saat poin-poin kritis di babak kedua final four Proliga 2022, Perotto, pemain asing asal Brazil melakukan spike keras hingga mengenai kepala Nizal Julfikar. Poin menjadi 23-20.
Setelah itu pertandingan semakin memanas dan aksi protes berupa mogok bermain terjadi.
Aksi Mogok Jakarta Pertamina Pertamax
Ketika poin 23-20, rally sempat terjadi hingga akhirnya bola berada di tangan setter JPX yang akan memberikan umpan.
Namun Yudha melakukan block menyentuh bola yang kemudian jatuh ke arena permainan Jakarta Pertamina Pertamax.
Wasit meniup peluit, menyatakan poin untuk Surabaya Bhayangkara Samator.
Setelah itu drama terjadi, seluruh pemain Jakarta Pertamina Pertamax memilih berhenti bermain dan keluar lapangan.
Wasit pun berdiskusi dan masih menyatakan poin untuk Surabaya Bhayangkara Samator yaitu 24-20.
Baca Juga: Sejarah All England, Turnamen Badminton Tertua dan Paling Bergengsi
Mendengar keputusan wasit, Jasen Natanael dkk masih belum terima dan berkali-kali terlihat berbincang dengan wasit.
Lebih dari lima menit pertandingan terhenti, hingga Pascal Wilmar mengatakan sesuatu kepada wasit kedua.
Setelah itu, Nizar Julfikar dan Jasen Natanael terlihat berdiskusi dengan beberapa wasit hingga akhirnya keputusan perolehan poin sebelumnya dianulir.
Wasit mempertimbangkan berbagai hal hingga akhirnya perolehan poin sebelumnya dianggap gugur dan pertandingan berlangsung dengan skor 23-20.
Usai aksi protes tersebut, JPX hanya berhasil menambah 1 poin, sementara Samator berhasil mengakhiri pertandingan dengan kemenangan dengan menambah 2 poin melalui spike Rendy Tamamilang dan monster block Yudha yang mampu menggagalkan spike keras dari Fikri.
Pertandingan babak kedua berakhir dengan skor 25-21 kemenangan untuk Surabaya Bhayangkara Samator.
Babak ketiga, Jakarta Pertamina Pertamax mampu bangkit pada pertengahan pertandingan dengan memimpin perolehan poin.
Namun, Surabaya Bhayangkara Samator mampu membuktikan mental juara di Proliga 2022 dan berhasil memenangkan pertandingan dengan skor set 3-0 (25-19, 25-21, 25-23).
Komentar Nizar Julfikar
Usai pertandingan antara Surabaya Bhayangkara Samator vs Jakarta Pertamina Pertamax, aksi mogok yang dilakukan oleh Jasen Natanael dkk menjadi sorotan.
Bahkan hal itu juga ditanyakan saat wawancara usai pertandingan.
Nizar Julfikar menjelaskan permasalahan yang terjadi sebenarnya dan menyinggung mengenai keputusan wasit.
"Kalau dilihat, sepertinya murni kesalahan wasit. Sepertinya wasit kurang fokus. Kalau dilihat dari pemainan, posisi setter Pertamina di belakang, bola itu belum terlalu lewat. Saat Pertamina mengumpan, bola tertabrak dengan tangan Yudha. Mungkin wasit menganggap over yah. Jadi hanya misunderstanding aja," komentar Nizar Julfikar.
Tim Jakarta Pertamina Pertamax memang didominasi oleh pemain-pemain muda yang berhasil merebut emas pada PON XX Papua diantaranya M. Fikri, Cep Indra dan Farhan Halim.
Sebagai generasi muda, tentu memiliki semangat yang menggebu-gebu saat bermain di lapangan.
Di sisi lain babak final four Proliga 2022 memang menguji mental bagi para pemain voli dan tidak dipungkiri jam terbang atlet mempengaruhi pertandingan.
Usai mengalahkan Jakarta Pertamina Pertamax dan Bogor LavAni, Surabaya Bhayangkara Samator masih menyisakan satu laga di final four Proliga 2022 yaitu melawan Jakarta BNI 46.***