JOMBANG UPDATE - Leani Ratri Oktila berhasil meraih 2 emas dan 1 perak di ajang Paralimpiade Tokyo 2020 dapat bonus 13,5 Miliar dari Pemerintah.
Leani Ratri Oktila/Hary Susanto berhasil mengalahkan Lucas Mazur/Faustine Noe di babak final ganda campuran dalam 2 set dengan skor 23-21 dan 21-17.
Leani Ratri Oktila menjadi atlet para badminton yang bersinar di ajang Paralimpiade Tokyo 2020. Pasalnya ia mengikuti pertandingan 3 nomor di cabor badminton, yakni tunggal putri, ganda putri dan ganda campuran.
Tak main-main, Leani Ratri Oktila berhasil maju ke babak final untuk 3 nomor cabor badminton tersebut. Ia bekerja sama dengan Khalimatus Sadiyah di ganda putri dan Hary Susanto di ganda campuran.
Di babak final ganda putri Paralimpiade Tokyo 2020, Leani Ratri Oktila/Khalimatus Sadiyah berhasil meraih merdali emas pertama.
Keduanya berhasil mengalahkan pasangan asal China Cheng Hefang/Ma Huihui dalam dua set dengan skor 21-18 dan 21-12.
Pencapaian ini juga menjadi catatan sejarah Indonesia yang selama 41 tahun terakhir gagal membawa pulang medali emas di ajang Paralympics.
Di babak final tunggal putri Paralimpiade Tokyo 2020, Leani Ratri Oktila gagal mengalahkan atlet asal China Cheng He Fang. Alhasil, ia harus berpuas diri dengan meraih medali perak di nomor tunggal putri.
Pertandingan antara Leani Ratri Oktila dan Cheng He Fang berlangsung sengit dalam 3 set dengan skor ketat dan sangat tipis yakni 19-21, 21-17, dan 16-21.
Terakhir di babak final ganda campuran, Leani Ratri Oktila bertanding dengan Hary Susanto. Keduanya bertanding melawan pasangan Lucas Mazur/Faustine Noel, atlet asal Perancis.
Leani/Hary berhasil kalahkan pasangan Lucas Mazur/Faustine Noel dalam 2 set dengan skor 23-21 dan 21-17.
Leani Ratri Oktila Dapat Bonus 13,5 Miliar
Berkat pencapaian 2 emas dan 1 perak dalam Paralimpiade Tokyo 2020, Leani Ratri Oktila berhak mendapatkan bonus sebesar 13,5 Miliar dari Pemerintah.
Baca Juga: Siaran Ulang Final Para Badminton Parlimpiade Tokyo Ganda Putri Leani dan Khalimatussadiyah
Hal ini sejalan dengan janji Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali menegaskan bahwa pemerintah tidak akan membedakan fasilitas dan apresiasi antara atlet yang berlaga di Olimpiade dan Paralimpiade.
Pernyataan tersebut ia sampaikan ketika menyambut peraih medali pertama untuk Indonesia di ajang Paralimpiade Tokyo 2020, Ni Nengah Widiasih.
“Pemerintah tidak membeda-bedakan atlet yang ikut Olimpiade dan Paralimpiade. Perhatian sama, fasilitasi sama karena mereka datang ke sana atas nama bangsa dan negara,” kata Zainudin dalam jumpa pers secara virtual di Jakarta.
Jika konsisten dengan pernyataan tersebut, maka hadiah yang diberikan untuk atlet Paralimpiade akan sama dengan hadiah atlet Olimpiade.
Maka peraih medali emas Paralimpiade Tokyo bakal menerima bonus sebesar Rp5,5 miliar, perak Rp2,5 miliar, dan perunggu Rp1,5 miliar.
Bonus juga tak hanya diberikan kepada peraih medali saja, melainkan juga kepada para seluruh atlet yang bertanding di Tokyo. Masing-masing atlet Paralimpiade Tokyo 2020 kemungkinan bakal mendapat Rp100 juta.***