Mengenal Sosok Pembuat Ilustrasi Google Doodle Tempe Mendoan: Reza Dwi Setyawan

- 29 Oktober 2022, 19:45 WIB
Reza Dwi Setyawan sang ilustrator Google Doodle hari ini tentang tempe mendoan.
Reza Dwi Setyawan sang ilustrator Google Doodle hari ini tentang tempe mendoan. /Instagram.com/@maskrib

JOMBANG UPDATE - Google Doodle hari ini (29 Oktober 2022) menampilkan ilustrasi berupa gorengan tempe mendoan yang dibuat oleh Reza Dwi Setyawan.

Ilustrasi tempe mendoan tersebut tampak menarik karena dibuat begitu teliti dengan menampilkan seorang ibu yang rambutnya diikat khas mbok-mbok dipasar.

Ibu itu terlihat membawa tampah beralaskan daun pisang dengan tempe mendoan tersaji lengkap dengan mangkok yang berisi kecap manis dan cabe rawit yang dipotong-potong kecil.

Sementara di sebelah kanannya, terdapat ilustrasi pedagang kaki lima sedang menggoreng tempe mendoan, biasanya sering terlihat mangkal di pinggir jalan raya.

Baca Juga: Tempe Mendoan Hiasi Google Doodle Hari Ini, Intip Ilustrasi Karya Seniman Reza Dwi Setyawan

Baca Juga: Sosok Siti Latifah Herawati Diah, Jurnalis Perempuan Indonesia di Google Doodle Hari Ini

Reza juga menggambarkan mengenai proses pembuatan tempe mendoan sebagai latar belakang dari ilustrasi ibu tersebut.

Ilustrasi Google Doodle hari ini oleh Reza Dwi Setyawan.
Ilustrasi Google Doodle hari ini oleh Reza Dwi Setyawan. @maskrib


“Saya tidak tahu betul, bagaimana tim Google menemukan saya, tapi sepertinya setahu saya tidak ada hal khusus yang saya lakukan sebelum dikontak Google Indonesia, saya hanya memposting karya2 saya seperti biasanya di IG,” tutur Reza ketika diwawancara tim JOMBANG UPDATE melalui WhatsApp.

“Prosesnya hampir sama dengan Google ini, mereka kontak saya pertama lewat DM Instagram berlanjut ke email,” ujar lelaki melankolis yang lahir di Sukoharjo tersebut.

Ketika ditanya apakah Reza memiliki prestasi yang membanggakan sebelumnya, sehingga pada akhirnya brand besar seperti Google menghubunginya, ia justru mengaku juga heran tentang hal tersebut.

“Saya sejujurnya juga agak heran, bagaimana brand-brand tersebut menemukan saya.”

“Mungkin karena kebanyakan yang kontak dari pihak agency, dan orang-orang agency circle-nya ya sama-sama aja. Ini terkaan saya saja tapi, pastinya seperti apa bagaimana saya juga nggak paham.”

Cara berpikir lelaki yang gemar mendaki gunung ini tampak begitu dalam dari bagaimana ia memandang hal-hal di sekitarnya.

Inspirasi didapatnya bukan dari sesuatu yang heboh dan spektakuler, tetapi hanya dari keseharian hidup saja.

Baca Juga: Ismail Marzuki Jadi Google Doodle Hari Pahlawan 2021, Intip Fakta Menariknya

Baca Juga: Filter Google Meet Terbaru dengan Animasi dan Efek yang Lucu serta Cara Menggunakannya, Sudah Tahu?

“Saya mungkin lebih banyak mendapat inspirasi bukan dari sosok atau sesuatu, tapi lebih ke kondisi dan pengalaman hidup sehari-hari, banyak hal dalam penglihatan sehari2 yg sebenarnya sangat menarik untuk divisualkan,”katanya lagi.

“Mungkin seperti ketika saat saya di stasiun, saya melihat ada orang2 terlihat sedih saat berpisah pergi ke tempat jauh tapi disisi lain ada orang yg bahagia bertemu dengan orang yg ditunggu- tunggu selama ini, bagi saya ini sangat menarik sisi emosional dan melankolis dari sebuah stasiun kereta.”

“Saya kadang membayangkan bagaimana jika saya ada di posisi orang2 itu, akan seperti apa ya perasaaan saya, itu sangat menarik bagi saya utk diceritakan melalui ilustrasi,” tutur Reza yang saat ini berumur 31 tahun itu.

Saking sukanya naik gunung, ia bercerita bahwa sudah mendaki Merbabu yang adalah gunung favorite-nya hingga 10 kali.

Ilustrasi Gunung Merbabu oleh Reza Dwi Setyawan.
Ilustrasi Gunung Merbabu oleh Reza Dwi Setyawan. @maskrib


“Saya lebih suka merenung, melihat benda-benda kecil di bawah, menikmati kabut, daripada menggambar waktu mendaki gunung, tuturnya ketika ditanya mengenai kegiatan di atas gunung.

Ayah satu anak itu pernah bekerja selama tiga tahun di kantor agency di Bandung. Ia kemudian memutuskan bahwa lebih menyenangkan bekerja sebagai illustrator freelance yang bisa bekerja di mana saja.

“Saya mungkin cuma bisa bilang jangan malu-malu hanya untuk share karya kalian. Kalau toh dibilang jelek ya gak papa, tidak akan mengubah value karya itu untuk kamu sendiri,” kata Reza Dwi Setyawan sang ilustrator Google Doodle tempe mendoan ketika diminta memberikan pesan bagi para pejuang invoice di luar sana.***

Editor: Anggita


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x