Network
JOMBANG UPDATE - Menurut sebuah studi dalam jurnal PLOS Global Public Health disebut bahwa wanita yang memiliki indeks massa tubuh (IMT) tinggi berisiko mengalami Long COVID-19.
Long COVID merupakan kondisi gejala selama atau setelah terkena COVID-19 bertahan selama lebih dari 12 minggu setelah didiagnosis.
Gejala Long COVID-19 berkisar dari batuk, kelelahan, sesak nafas hingga kabut otak, tinitus dan nyeri dada.
Baca Juga: AWAS! Perokok Aktif Beresiko Terkena Tuberkulosis Lebih Besar, Begini Penjelasan Ahli
Baca Juga: Jerawat Semakin Banyak Kalau Ditutupi Make Up, Begini Penjelasan Dokter Kulit
Disiarkan oleh Medical Daily belum lama ini, para peneliti melakukan survei pada orang di Norfolk, Inggris Timur yang didiagnosis dengan COVID-19 pada tahun 2020.
Dikutip JOMBANG UPDATE dari ANTARA, total sekitar 1,487 orang ikut dalam survei tersebut, mereka diminta oleh peneliti menjawab pertanyaan tentang pra dan kondisi pasca terkena COVID-19.
Mereka beri pertanyaan tentang gejala yang timbul tersebut seperti sesak nafas, kehilangan indera perasa dan penciuman.
"Kami ingin mengetahui faktor-faktor apa yang mungkin membuat orang lebih atau kurang rentan untuk mengembangkan COVID jangka panjang," kata penulis studi Vassilios Vassiliou dari University of East Anglia's (UEA) Norwich Medical School.
