JOMBANG UPDATE - Jatuh cinta membuat seseorang bahagia, tetapi juga beresiko patah hati yang bikin nafsu makan berkurang dan hilangnya riang.
Saat jatuh cinta, badan akan mengaktifkan hormon cinta atau oksitosin dan dopamin, tapi ketika putus cinta hormon stres kortisol lebih meningkat.
Rasa bahagia saat jatuh cinta yang mengebu-gebu bisa berujung sakit hati ketika putus cinta bahkan bisa berujung trauma alias rasa takut jatuh cinta atau philophobia.
Jika sudah terlanjur, lalu bagaimana mendeteksi trauma jatuh cinta terlebih? Terlebih, tidak semua sakit hati usai putus cinta bisa berakibat philophobia.
Baca Juga: 5 Contoh Love Bombing, Hati-Hati Jadi Korban Manipulatif Berujung Toxic Relationship
Cara mengidentifikasi philophobia bisa dengan menjalani tes trauma jatuh cinta yang tersebar di jagat maya.
Demi hasil indentifikasi yang akurat, selain mencoba menjawab pertanyaan tes trauma jatuh cinta secara online, menghubungi psikolog atau ahli kesehatan mental bisa jadi solusi yang terbaik.
Alih-alih menjalani tes trauma jatuh cinta dan mengira-ngira hasilnya, bantuan pihak medis akan lebih akurat.