Dengan kata lain, tidak perlu menghitung-hitung berapa kali pasangan 'berkomunikasi' dan membandingkannya dengan yang dilakukan diri sendiri. Orang yang melakukan ini kerap berakhir mengambil kesimpulan negatif akan pasangannya.
2. Memaksakan pasangan mengikuti love language tertentu
Meskipun bahasa cinta bisa menjadi cara untuk membuka komunikasi dan kasih sayang, itu tidak boleh digunakan sebagai permainan atau senjata untuk melawan pasangan.
Beberapa orang mungkin tetap menggunakan bahasa mereka sendiri (bukan bahasa pasangannya) untuk menunjukkan bahwa mereka peduli. Hal ini sama sekali bukan masalah.
Idenya bukan bahwa seseorang tidak bisa menjalin hubungan dengan siapa pun yang tidak berbagi bahasa cinta yang sama. Sebaliknya, cobalah untuk memahami dan terbuka terhadap cara orang yang berbeda.
3. Love language tidak bisa memperbaiki semua masalah dalam hubungan
Lima jenis langugae tidak akan memperbaiki semua masalah hubungan. Ini hanyalah salah satu alat dari banyak alat yang dapat digunakan untuk membantu komunikasi dalam hubungan.
Jadi, bahasa cinta adalah alat, tanggung jawab pasangan untuk emosi dan perubahan perilaku berkontribusi paling besar dalam hubungan secara keseluruhan.
Baca Juga: Mengetahui Apa Itu Acts of Service Love Language Lebih Dalam, Begini Tanda-Tandanya