Trauma pada Anak Bisa Juga Terjadi, Orang Tua Wajib Tahu

- 17 Maret 2022, 22:00 WIB
Trauma pada Anak Bisa Juga Terjadi, Orang Tua Wajib Tahu
Trauma pada Anak Bisa Juga Terjadi, Orang Tua Wajib Tahu /Unsplash.com/ Annie Spratt

JOMBANG UPDATE - Trauma pada anak bisa terjadi tanpa terduga oleh orang tua apalagi teman sebayanya.

Para peneliti dihadapkan pada banyak teori untuk menjelaskan sebab pasti trauma pada anak.

Orang tua adalah pihak yang harus tahu pertama kali jika terjadi trauma pada anak.

Oleh karena itu, menjadi tantangan tersendiri bagi para orang tua untuk dapat mengenali apakah terjadi trauma pada anak.

Baca Juga: Ini Alasan Kenapa Seseorang Mengingat Mimpi, Mungkin Berhubungan dengan Kemampuan Menghafal

Baca Juga: Arti Mimpi Air, 8 Makna Menurut Al-Quran dan Hadits

Secara umum, para peneliti menyebut bahwa trauma bisa dialami oleh anak karena pengalaman negatif yang menekan jiwa dan emosi.

Sebagaimana dikutip oleh JOMBANG UPDATE pada laman WebMD, faktanya anak-anak juga memiliki peluang mengalami kejadian traumatis layaknya orang dewasa atau remaja pubertas.

Apa yang dapat dilakukan oleh para orang tua?

Pertama, kenali pengertian trauma pada anak. Hal tersebut berguna untuk mengetahui cara mengatasi trauma.

Secara umum, trauma psikologis adalah respons terhadap suatu peristiwa yang menurut seseorang sangat membuat stres.

Sebutlah pengalaman mengerikan seperti berada di zona perang, bencana alam, atau kecelakaan.

Respon psikis ini bisa menyebabkan berbagai gejala fisik dan emosional.

Selain itu, bisa juga membuat penderita merasa kewalahan, tidak berdaya, terkejut, atau mengalami kesulitan memproses pengalaman mereka.

Baca Juga: Bikin Mewek, Khalisa Azilia Ungkapkan Pesan 'Terakhir' Lantaran Absen Final Four Proliga 2022

Baca Juga: Selain Kuis Hari Bumi, Ini 5 Tes Kepribadian Online yang Wajib Dicoba

Bila berefek pada gejala fisik, gejalanya bisa berupa keringat dingin yang tidak wajar, jantung berdebar hebat, dan lain-lain.

Hal semacam itu tidak hanya mengancam orang dewasa.

Para peneliti menemukan bahwa peristiwa masa kanak-kanak yang merugikan dapat secara serius memengaruhi tumbuh kembang anak.

Pada akhirnya hal tersebutlah yang memengaruhi kepribadian ketika dewasa.

Pentingnya Mengatasi Trauma pada Anak

Anak justru rentan mengalami trauma. Pakar psikologi sering menemukan bahwa pengalaman masa kecil yang negatif memengaruhi cara otak mengatasi stres di masa depan.

Rumah tangga atau di lingkungan tinggal adalah tempat yang paling sering memicu hal ini.

Konflik karena kesulitan ekonomi, penyalahgunaan zat, tekanan psikologis di rumah, kematian, atau perceraian orang tua adalah beberapa penyebab paling populernya.

Tanda-tanda berikut ini bisa dijadikan pertimbangan untuk membawa anak berkonsultasi dnegan psikolog anak.

  • Mudah marah
  • Mengisolasi diri dari orang-orang sekitar atau tampak murung dan sedih
  • Sangat pemalu dan kurang percaya diri
  • Kesulitan dalam mengambil keputusan atau menentukan pilihan
  • Gangguan makan
  • Anxiety atau gangguan kecemasan
  • Panic Attack atau serangan panik
  • Gangguan konsentrasi
  • Fatigue (kelelahan tanpa sebab yang jelas)
  • Impulsif
  • Gangguan tidur
  • Gangguan kesehatan kronis
  • Compulsion (perilaku berulang)
  • Self-harm atau usaha menyakiti diri, dan sebagainya.

Jika tidak ditangani sejak dini, trauma pada anak bisa terbawa hingga dewasa.

Seperti pada banyak orang dewasa mengidap PTSD (Post-traumatic Stress Disorder) karena trauma masa kecil.***

Editor: Vonny Aprilia Puspita


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah