Network
JOMBANG UPDATE - Kabar perceraian Alvin Faiz dan Larissa Chou sampai saat ini terus menjadi sorotan publik.
Pasalnya, baik Alvin Faiz maupun Larissa Chou saling mengutarakan isi hati mereka melalui unggahan di Instagram masing-masing.
Bahkan, setelah curahan hati Larissa Chou tentang alasan gugat cerai ayah dari putranya bocor di dunia maya, Alvin Faiz seolah memberi klarifikasi pada publik.
Melalui kisah Larissa Chou dan Alvin Faiz yang merupakan inspirasi nikah muda ini, mungkin akan terpikir, apakah perkawinan dini selalu berujung perpisahan?
Baca Juga: Larissa Chou Akui Pernah Jadi Anak Broken Home, Ini Pesannya untuk Alvin Faiz
Baca Juga: Sepakat Cerai dengan Larissa Chou Setelah 5 Tahun Menikah, Alvin Faiz Beberkan Alasannya
Hal ini mengingat usia Alvin saat pernikahan yang dilangsungkan pada 6 Agustus 2016 lalu itu masih 17 tahun, sementara Larissa 20 tahun.
Seperti yang JOMBANG UPDATE kutip dari berbagai sumber, pernikahan muda memang rencan terhadap perceraian.
Namun, bukan berarti semua yang menikah mudah akan selalu berujung perceraian.
Mengapa Menikah Muda Rentan Bercerai?
Meski tidak semua berujung perpisahan, namun emosi pasangan yang memutuskan untuk menikah muda masih belum stabil.
Ketika masa transisi terjadi pada dua orang yang telah menikah, kecocokan dari pasangan akan menjadi penentu akan seperti apa hubungan tersebut ke depannya.
Baca Juga: Arya Saloka Tulis Quotes Ala Aldebaran, Pertanda Bakal Cerai dengan Andin di Ikatan Cinta?
Baca Juga: Bill Gates dan Melinda Cerai, Ini yang Mereka Jalani Selama 27 Tahun Menikah
Menurut seorang pakar hubungan dari University of Queensland, Dr. Belinda Hewitt, saat pasangan muda menghadapi masalah, mereka cenderung sulit mengontrol diri dan emosi.
Bahkan, pikiran untuk melakukan perceraian hingga membayangkan hidup akan lebih baik jika berpisah akan terlintas.
Berbeda lagi jika pernikahan dilakukan ketika keduanya berada di usia matang.
Berbagai pertimbangan akan terpikir ketika menghadapi masalah dalam pernikahan yang kerap terjadi.
Sebisa mungkin, kedua pasangan suami istri akan mencari akar permasalahan dan berusaha untuk menemukan solusi terbaik.
Begitu pula menurut Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dr. Hasto Wardoyo, bahwa kesiapan psikologis diperlukan dalam menjalankan peran sebagai suami atau istri.
Dimana hal tersebut meliputi pengetahuan tentang tugas masing-masing dalam berumah tangga, serta kesiapan mental, perilaku, perasaan, pikiran dan sikap.
Pada dasarnya, memang pernikahan muda seperti yang dilakukan Larissa dan Alvin rentan terhadap perceraian, meski tidak semua pasangan akan mengalaminya.
Setidaknya, agar kisah Alvin Faiz dan Larissa Chou tak terulang, usia ideal untuk menikah adalah 25 tahun ke atas karena telah memiliki emosi yang stabil.***
