Cara Cek Seseorang Miliki Potensi 'Kecanduan Cinta', Coba Jawab 14 Pertanyaan Ini

11 April 2022, 03:00 WIB
Cara Cek Seseorang Miliki Potensi 'Kecanduan Cinta', Coba Jawab 14 Pertanyaan Ini /Freepik.com/Freepik pch.vector

JOMBANG UPDATE - Selain test love language, rupanya test kecanduan cinta juga perlu dilakukan untuk menilai sebuah hubungan atau relationship.

Telah lama menjalin hubungan spesial, mungkin tanpa sadar mengalami kecanduan cinta yang bersemayam dalam diri seseorang.

Tes kecanduan cinta bisa dimulai dengan menjawab beberapa pertanyaan untuk mendeteksi apakah seseorang mengidap 'kecanduan cinta'.

Kecanduan cinta adalah salah satu kecenderungan yang tidak sehat menurut Psikologi.

Baca Juga: Acts of Service Love Language: Cara Menunjukkan Cinta Kepada Pasangan yang Memiliki Bahasa Cinta Ini

Baca Juga: Love Language: Cara Menunjukkan Cinta pada Pasangan yang Memiliki Words of Affirmation, Apakah Sudah Tepat?

Tes kecanduan cinta bisa diterapkan pada pasangan maupun diri sendiri.

Kecanduan cinta dalam ilmu psikologi memiliki definisi dan penyebab yang jelas.

Kasus kecanduan cinta bahkan memiliki penyebab dan motif traumatik.

Berikut adalah beberapa gejala kecanduan cinta yang harus diwaspadai.

1. Apakah sering dihantui kecemasan pikiran bahwa pasangan akan pergi mengakhiri hubungan?

2. Apakah sering mencemaskan pengabaian atau penolakan dari pasangan bahkan untuk hal-hal kecil?

3. Seberapa sering memikirkan tentang pasangan, khususnya dibanding dengan memikirkan diri sendiri?

4. Apakah terlibat atau bahkan menjadikan cita-cita dan tujuan hidup pasangan menjadi cita-cita pribadi?

Baca Juga: Mengetahui Apa Itu Love Language Words of Affirmation Secara Lebih Dalam, Begini Tanda-Tandanya

Baca Juga: 10 Cara Menunjukkan Cinta Kepada Pasangan yang Memiliki Quality Time Love Language, Selamat Mencoba!

5. Pernah mengalami trauma masa kecil? Khususnya yang belum terselesaikan?

6. Apakah berpotensi atau cenderung menjadi pengontrol dan manipulatif dalam hubungan?

7. Apakah kerap menyematkan harapan atau ekspektasi yang tidak realistis tentang hubungan dan pasangan ?

8. Apakah memiliki tendensi untuk salah memahami intensitas atau keintiman?

9. Apakah merasa tidak nyaman dengan perhatian atau keintiman?

10. Bagaimana memahami antara cinta dan ketertarikan seksual?

11. Apakah memproyeksikan hubungan dengan tujuan menghilangkan rasa sakit atau memperbaiki suasana hati?

12. Apakah memiliki kecenderungan menolak mengakui masalahnya (Denial)?

13. Merasa tidak mampu untuk melajang bahkan untuk beberapa waktu saja atau beralih dari satu pasangan ke pasangan lainnya karena tidak mau sendirian?

14. Apakah merasa selalu diburu untuk mencari dan menemukan relasi romantis?

Jika jawaban-jawaban dari pertanyaan tersebut kebanyakan positif atau "ya", sebaiknya melakukan konsultasi lebih lanjut akan kemungkinkan memiliki kecanduan cinta.

Persepsi tersebut memungkinkan seseorang mengambil risiko negatif dalam hubungan. Hal itu bisa saja membahayakan diri sendiri dan orang lain.

Terkadang mengambil masa istirahat dari hubungan romantis atau berkencan dapat membantu memutus siklus obsesi dan kompulsif seperti kecanduan cinta ini.

Pada praktiknya, sangat sulit menghindari perilaku kompulsif dan adiktif. Namun, dengan dukungan dan langkah yang tepat, siapa pun akan dapat mengatasi situasi yang menakutkan.

Sembari melakukan konsultasi, berikut adalah beberapa saran positif agar seseorang dapat sembuh dari kecanduan cinta:

- Mempelajari perbedaan antara cinta yang sehat dan yang membuat ketagihan.

- Menemukan cara untuk mandiri, daripada menjadi ketergantungan pada orang lain.

- Perhatikan apakah polanya berulang dalam hubungan di masa lalu, baik dalam hubungan romantis maupun relasi lain. Misalnya dengan orang tua, sahabat, atau saudara.

- Akui rasa sakit masa kanak-kanak jika memang ada. Misalnya rasa diabaikan, ditinggalkan, atau malu.

- Belajar menjadi tegas dan membangun harga diri.

- Luangkan waktu untuk memenuhi kebutuhan diri sendiri

- Luangkan waktu untuk memperhatikan diri sendiri.

- Terakhir, luangkan waktu untuk jatuh cinta pada diri sendiri. Temukan apa yang berharga pada diri sendiri.

Itulah hal yang bisa dilakukan untuk mengecek apakah seseorang memiliki kecenderungan kecanduan cinta.

Kecanduan cinta justru menghalangi seseorang memiliki hubungan yang bermakna, nyata, dan penuh kasih. Menyadari gejala dan polanya dalam hubungan adalah langkah pertama untuk menyembuhkan diri dari kecanduan cinta.***

Editor: Apriani Alva

Tags

Terkini

Terpopuler