Perawatan Kuku untuk Kesehatan Tubuh, Kenali Apa yang Normal dan Tidak

28 Maret 2022, 05:00 WIB
Perawatan Kuku untuk Kesehatan Tubuh, Kenali Apa yang Normal dan Tidak /Pexels.com/cottonbro

JOMBANG UPDATE - Perawatan kuku masih sering terlewat oleh sebagian orang.

Perawatan kuku seharusnya menjadi hal yang penting dalam rangkaian proses menjaga kesehatan.

Perawatan kuku sangat perlu dilakukan terlebih lagi bagi mereka yang biasa makan dengan tangan langsung.

Perawatan kuku yang sembarang bisa menjadi pintu masuk berbagai jenis kuman dan bakteri.

Baca Juga: 5 Tips Dasar Sebelum Pakai Skincare Pria, Perhatikan Jenis Kulit dan Jangan Asal Coba-Coba

Baca Juga: 7 Kandungan Skincare yang Tidak Boleh Digunakan Ibu Hamil, Satunya Retinoid

Kuku terdiri dari lapisan protein yang disebut keratin. Lapisan ini tumbuh dari area di dasar kuku, di bawah kutikula.

Kuku yang sehat halus tumbuh tanpa lubang atau lekukan. Bentuk dan warnanya seragam dan konsisten.

Kuku yang sehat bebas dari bintik-bintik atau perubahan warna.

Sebagaimana dilansir JOMBANG UPDATE dari Mayo Clinic, ada kalanya kuku tumbuh dengan tonjolan vertikal yang tidak berbahaya, membentang dari kutikula ke ujung kuku. Biasanya, bubungan vertikal ini menjadi lebih menonjol seiring bertambahnya usia.

Kuku juga dapat memunculkan garis putih atau bintik-bintik karena cedera, tetapi kondisi ini bersifat sementara dan tumbuh bersama bagian kuku baru.

Namun, tidak semua kondisi kuku normal. Bagaimanakah kondisi kuku yang tidak normal?

Baca Juga: Cek Kandungan Skincare untuk Menghilangkan Bekas Jerawat, Salah Satunya Retinoid

Baca Juga: Langkah Perawatan Wajah di Pagi Hari, Pilih Basic Skincare atau Versi Lengkap

Ciri-Ciri Kuku yang Tak Sehat

1. Jika terjadi perubahan warna kuku, seperti perubahan warna seluruh kuku atau garis gelap di bawah kuku.

2. Perubahan bentuk kuku, seperti kuku melengkung dan berbeda dari jari lainnya.

3. Penipisan atau penebalan kuku.

4. Pemisahan kuku dari kulit sekitarnya.

5. Pendarahan di sekitar kuku.

6. Pembengkakan atau nyeri di sekitar kuku.

7. Kegagalan kuku untuk tumbuh (kerdil)

Perlu dilakukan untuk merawat kuku

Dikutip dari Mayo Clinic, sebaiknya jaga kuku tetap kering dan bersih untuk mencegah bakteri tumbuh di bawah kuku. Kontak berulang atau berkepanjangan dengan air dapat menyebabkan kuku lapuk dan patah.

Kenakan sarung tangan karet berlapis kapas saat mencuci piring, membersihkan, atau menggunakan bahan kimia keras.

Saat memotong kuku, gunakan gunting manikur yang tajam. Potong kuku dengan sudut lurus, lalu bulatkan ujungnya dengan lekukan yang lembut.

Pelembab juga dapat digunakan pada area kuku. Misalnya saat mengaplikasikan losion tangan, gosokkan juga losion ke kuku dan kutikula.

Bisa juga dengan mengoleskan produk lapisan pelindung kuku yang biasanya disertai kandungan vitamin.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa suplemen nutrisi biotin dapat membantu memperkuat kuku yang lemah atau rapuh.

Untuk merawat kuku, jangan menggigit kuku atau mengambil paksa kutikula. Kebiasaan ini dapat merusak dasar kuku.

Jika terlanjur punya kebiasaan tersebut, cari cara untuk berhenti secepat mungkin. Luka kecil di sepanjang kuku dapat memungkinkan bakteri atau jamur masuk dan menyebabkan infeksi.

Cabut hangnail dengan hati-hati menggunakan gunting kuku.

Sebisa mungkin, batasi penggunaan penghapus cat kuku (aseton). Saat menggunakan penghapus cat kuku, pilihlah formula bebas aseton.

Tangan dan kuku adalah pintu pertama makanan masuk ke dalam tubuh. Lakukan perawatan kuku untuk menjaga kontaminasi kuman dan bakteri dari tangan ke dalam tubuh.***

Editor: Apriani Alva

Tags

Terkini

Terpopuler