Masalah Infertilitas Sering Salahkan Perempuan, Cek 5 Fakta Sebenarnya!

19 Maret 2022, 22:00 WIB
Masalah Infertilitas Sering Salahkan Perempuan, Cek 5 Fakta Sebenarnya! /Instagram.com/@fandy_pambudi

JOMBANG UPDATE- Infertilitas atau ketidaksuburan masih menjadi sesuatu hal yang tidak dipahami banyak orang. Perempuan kemudian seringkali disalahkan apabila dihadapkan pada kondisi dugaan ketidaksuburan.

Disadur dari laman www.pusdatin.kemenkes.id, masalah infertilitas bisa terjadi pada siapa saja. Tergantung dari usia dan kondisi tertentu. Sementara kondisi reproduksi yang baik berada diantara usia 20-35 tahun.

Saat ini, masalah infertilitas terjadi pada 10 - 12 % penduduk Indonesia. Sementara negara barat masalah infertilitas justru lebih tinggi hingga sekitar 15 - 20%, seperti dikutip JOMBANG UPDATE dari laman RSUD Mangusada.

Untuk lebih jelasnya, berikut adalah 5 fakta mengenai infertilitas yang berhasil dirangkum dari berbaagai sumber.

Baca Juga: Ditanya PRMN tentang Fenomena Flexing, Rhenald Kasali: Investasi Terbaik Itu Pendidikan dan Kesehatan

Baca Juga: Good Enough Parenting: Tipe Pola Asuh Anak Generasi Alpha dan Tips Menjalankannya

1. Laki-laki dan Perempuan Memiliki Peluang yang Sama

Masalah infertilitas tidak hanya menimpa perempuan. Layaknya manusia, para laki-laki juga dapat mengalami masalah ini.

Dokter Caroline Tirtajasa, Sp.OG (K), dokter spesialis Kebidanan Kandungan, fertility & hormon reproduksi menyebutkan jika 30% penyebab infertilitas terjadi pada kelainan sperma. Ini dapat disebabkan oleh konsentrasi, bentuk, maupun kecepatan pergerakannya.

2. Jenis Infertilitas

Masalah yang juga sering tidak dipahami adalah jenis infertilitas. Padahal pemahaman ini sangat penting untuk diketahui agar masalah infertilitas dapat ditangani dengan tepat.

Terdapat 3 jenis infertilitas, yaitu primer, sekunder dan idiomatik atau tak terjelaskan. Infertilitas primer dimaknai sebagai kondisi perempuan yang belum berhasil hamil selama 12 bulan berturut-turut.

Sementara itu, infertilitas sekunder terjadi pada perempuan yang pernah hamil namun tidak dapat hamil selama 12 bulan berturut-turut.

Untuk infertilitas idiopatik terjadi saat pemeriksaan lengkap, laki-laki dan perempuan, yang dinyatakan normal dan ditangani selama 2 tahun tapi tidak juga berhasil hamil.

Baca Juga: 6 Ide Wall Decor Unik Selain Foto dan Lukisan, Hias Rumah Biar Lebih Nyaman

Baca Juga: Manfaat Tanaman di Dalam Ruangan, Bisa Redam Stres hingga Tingkatkan Produktivitas

3. Penyebab Infertilitas

Penyebab infertilitas bisa sangat beragam tergantung dari masing-masing individu. Beberapa faktor diantaranya adalah terganggunya fungsi organ reproduksi, hormonal, hingga gaya hidup dan lingkungan.

Infertilitas yang disebabkan masalah fungsi organ reproduksi pada laki-laki adalah tersumbatnya saluran ejakulasi, kelainan testis, dan kualitas sperma.

Sementara pada perempuan dapat disebabkan oleh tersumbatnya tuba falopi hingga kelainan ovarium.

Sementara itu adanya penyakit Hipopituitarisme atau kelainan kelenjar pituitari juga dapat menjadi penyebab infertilitas. Ini karena kelenjar tersebut menghasilkan satu atau lebih hormon, atau tidak menghasilkan cukup hormon.

Kelenjar pituitari dimiliki oleh setiap manusia dan berada di dasar otak. Sehingga gangguan kelenjar pituitari yang berdampak pada hormon reproduksi dapat terjadi, baik pada laki-laki maupun perempuan.

Kebiasaan merokok dan mengkonsumsi alkohol menjadi akibat fertilitas yang umum ditemukan. Gaya hidup ini bisa saja dilalui baik laki-laki maupun perempuan yang berakibat pada gangguan infertilitas.

4. Obat KB Tidak Menyebabkan Infertilitas

Masalah infertilitas sering dipandang sebagai akibat dari penggunaan alat kontrasepsi. Padahal, menurut Caroline Tirtajasa, metode kontrasepsi pil justru dianjurkan.

Hal itu karena masa subur perempuan dapat cepat kembali setelah penggunaan pil dihentikan.

Selain itu, pil KB juga memungkinkan untuk membantu penebalan dinding rahim dan memperlancar siklus menstruasi.

Menurut Hartanto, penulis buku KB dan Kontrasepsi, mereka yang mengkonsumsi pil KB secara tidak rutin justru akan meningkatkan peluang kehamilan.

Saat pil KB tidak lagi dikonsumsi hormon alamiah naik dan ovum menjadi lebih matang. Ini menyebabkan kemungkinan hamilan sangat tinggi.

5. Masalah Ejakulasi

Pernyataan jika laki-laki yang mampu ejakulasi sudah dipastikan subur adalah tidak benar. Ini tergantung dari kualitas sperma yang dihasilkan.

Seperti yang dijelaskan Caroline Tirtajasa, jika kualitas sperma ditentukan dari konsentrasi, bentuk, maupun kecepatan pergerakannya. Belum tentu cairan ‘semen’ yang kental mengandung jumlah sperma yang banyak dan berkualitas.

Seiring bertambahnya usia dan adanya faktor genetik atau keturunan juga dapat mempengaruhi kualitas sperma.

Itulah beberapa fakta mengenai infertilitas yang berhasil JOMBANG UPDATE rangkum. Penyebab infertilitas bisa jadi sangat beragam dan kembali pada setiap individu.

Hal yang bisa dilakukan untuk mencegahnya adalah dengan melakukan pemeriksaan rutin, membangun komunikasi yang baik dengan pasangan, serta hindari saling menuduh atau menyalahkan.***

Editor: Apriani Alva

Tags

Terkini

Terpopuler