Teks Kultum Ramadhan 2022 Tentang Nikmat dan Rasa Syukur di Bulan Puasa

- 4 April 2022, 13:30 WIB
Teks Kultum Ramadhan 2022 Tentang Nikmat dan Rasa Syukur di Bulan Puasa
Teks Kultum Ramadhan 2022 Tentang Nikmat dan Rasa Syukur di Bulan Puasa /pixabay.com/makalu

إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ

أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن، أَمَّا بَعْدُ

Jamaah shalat isya dan shalat tarawih yang berbahagia,

Pada malam yang diberkahi ini, alhamdulillah kita bisa berjumpa lagi dalam ikatan ukhuwah Islamiyyah dengan kondisi sehat wal afiyah. Pertama-tama, khatib tak henti-hentinya berpesan ketakwaan kepada diri khatib sendiri khususnya dan jamaah sekalian secara umum.

Takwa dengan semaksimal mungkin menjauhi perkara yang dilarang agama dan menjalankan perintah-Nya. Kita tahu manusia tak luput dari salah dan dosa, namun sebaik-baiknya pendosa adalah menyadari dosa dan salahnya kemudian diiringi dengan permohonan ampun dan amal saleh.

Shalawat serta salam semoga tercurah ke pangkuan junjungan kita Nabi besar Muhammad Saw, beserta keluarga, para sahabat, dan orang-orang beriman hingga akhir zaman.

Dalam diri manusia terdapat ruh yang memiliki sifat suci, cenderung kepada kesejatian (hakikat) dan lebih dekat dengan Allah. Akal berfungsi untuk berfikir, mengingat, menghitung dan berlogika. Hati berfungsi untuk meyakini (beriman), mencintai, membenci, empati, dan hal-hal yang berhubungan dengan rasa.

Sedangkan nafsu merupakan energi jiwa yang berpotensi pada kesenangan dan kemarahan (nafs al-ammarah). Itulah struktur kita sebagai manusia. Jika semua bekerja sesuai porsinya, manusia akan mendapatkan posisi mulia. Begitu pun sebaliknya.

Segala yang kita miliki di dunia ini sejatinya bukanlah milik kita. Rumah, kendaraan, kesehatan, anak, istri dam kemewahan hidup lainnya bahkan diri kita sendiri bukanlah milik kita, semua itu titipan, boleh kapan saja Sang Penitip mengambilnya kembali.

Halaman:

Editor: Apriani Alva


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x