JOMBANG UPDATE – Niat adalah perkara paling mendasar dalam sebuah ibadah. Sebab segala ibadah dihitung dari dalam niat seseorang. Termasuk niat dalam menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan.
Dalam niat puasa Ramadhan, terdapat perdebatan apakah niat puasa harus dilakukan setiap hari atau boleh berniat puasa sekali untuk sebulan penuh.
Menurut madzhab Imam Syafi'i dan Hambali, niat puasa Ramadhan harus dilakukan setiap hari selama bulan Ramadhan. Sementara menurut madzhab Imam Malik, niat puasa ramadhan boleh dilaksanakan sekali di awal puasa untuk sebulan penuh.
Dilansir JOMBANG UPDATE dari laman bali.kemenag.go.id, penjelasan mengenai perintah niat puasa setiap hari dalam madzhab Imam Syafii adalah karena setiap satu hari di bulan Ramadhan merupakan ibadah mustaqillah (independen), tidak dapat dikaitkan dengan hari sebelumnya atau setelahnya.
Baca Juga: Potensi Perbedaan Awal Ramadhan 1443 H, Kemenag Himbau Masyarakat Tunggu Sidang Isbat 1 April 2022
Mahdzab Imam Syafi’i dan Hambali berpendapat bahwa niat puasa Ramadhan wajib dilakukan setiap malam dan di waktu malam, dimulai sejak maghrib hingga subuh.
Menggabungkan niat di awal bulan Ramadhan untuk satu bulan dinilai tidak cukup. Hal itu berdasarkan dalam keterangan kitab Kasyifatus Saja sebagai berikut:
"Jika seseorang berniat pada malam pertama bulan Ramadhan untuk puasa seluruh bulan Ramadhan, maka hal itu tidak cukup kecuali untuk hari pertama saja.”