Oleh kitab fath al-qarib hadis di atas dipahami bahwa ketika orang puasa sikat gigi di siang hari itu dapat menghilangkan kondisi bau mulut. Yang berakibat pada hilangnya sisi harum di mata Allah.
Tapi saya memahami sebaliknya, lah wong bau mulut orang puasa saja itu dihargai di hadapan tuhan. Sampai-sampai dihargai lebih harum dari pada kasturi.
Apalagi, kalau orang itu tidak bau mulut. Apakah tuhan malah ndak makin senang?. Sekali lagi ini soal pilihan, kami lebih memilih pendapat yang tidak bilang sikat gigi di siang hari itu makruh.
Semoga kita dalam menjalankan ibadah puasa bulan Rajab ini dapat menumbuhkan potensi-potensi pendekatan diri kepada Allah. Dengan cara apa pun itu. Salah satunya berdoa.
Baca Juga: Amalan Rahasia agar Hidup Berkecukupan dan Hutang Cepat Lunas, Ini Kata Syekh Ali Jaber
Sekilas Mengenai Ayat Puasa
Dalam ayat tersebut, mulai dari Al-Baqarah ayat 183, hingga ayat 187. Semua menerangkan tentang puasa. Namun ada satu ayat yang tidak selaras dengan keterangan mengenai puasa. Yakni, ayat 186, malah dalam ayat itu menerangkan ayat doa.
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِی عَنِّی فَإِنِّی قَرِیبٌۖ أُجِیبُ دَعۡوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِۖ فَلۡیَسۡتَجِیبُوا۟ لِی وَلۡیُؤۡمِنُوا۟ بِی لَعَلَّهُمۡ یَرۡشُدُونَ
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran.