Hikmah Puasa dari dr. Zaidul Akbar, Ketahui Konsep Autofagi dan Autolisis yang Punya Manfaat Luar Biasa

- 23 Agustus 2021, 08:30 WIB
Hikmah Puasa dari dr. Zaidul Akbar, Ketahui Konsep Autofagi dan Autolisis yang Punya Manfaat Luar Biasa
Hikmah Puasa dari dr. Zaidul Akbar, Ketahui Konsep Autofagi dan Autolisis yang Punya Manfaat Luar Biasa /Tangkap layar kanal Youtube IDream TV

JOMBANG UPDATE - dr. Zaidul Akbar mengungkapkan hikmah puasa bagi Umat Islam. Ia menjelaskan mengenai konsep Autofagi dan Autolisis yang miliki manfaat luar biasa untuk tubuh.

Dalam unggahan Instagram bertajuk Autofagi dan Autolisis dalam puasa pada Rabu, 18 Agustus 2021. dr. Zaidul Akbar menjelaskan dengan gamblang mengenai manfaat puasa bagi Umat Islam.

Oleh sebab itu, beliau juga menganjurkan kepada Umat Islam untuk melakukan puasa sunnah disamping menjalankan puasa Ramadhan. Salah satu puasa sunnah yang bisa dijalani adalah puasa Senin-Kamis.

Berikut JOMBANG UPDATE merangkum mengenai hikmah puasa dr. Zaidul Akbar spesifiknya pada konsep autofagi dan autolisis.

Baca Juga: Bacaan Niat Puasa Asyura 10 Muharram dalam Tulisan Arab, Latin, dan Artinya

Baca Juga: Niat Puasa 10 Muharram Asyura dan 9 Muharram Tasu’a

Hikmah Puasa - Proses Autofagi

dr. Zaidul Akbar menjelaskan bahwa konsep autofagi adalah membuat tubuh lapar.

"Ketika tubuh seseorang lapar, maka sel-sel tubuhnya pun ikut lapar. Sel yang lapar ini akan memakan sel-sel dirinya yg sdh tdk beguna lagi atau sel2 yang telah rusak/mati, agar tidak jd sampah dlm tubuh," tulis dr. Zaidul Akbar.

dr. Zaidul Akbar juga menuturkan bahwa sel-sel mati tersebut tidak akan menghasilkan sesuatu yang berbahaya bagi tubuh. Oleh sebab itu, tubuh orang yang berpuasa akan membersihkan dirinya sendiri.

Selain itu, dr. Zaidul Akbar juga menjelaskan proses autofagi ini dengan gamblang dan analogi yang mudah dipahami.

Saat seseorang berpuasa atau lapar dalam jangka waktu tidak kurang dari 8 jam dan tidak lebih dari 16 jam, maka tubuh akan membentuk protein kusus di tubuh yang disebut Autophagisom.

"Autophagisom tersebut bisa dianalogkan sebagai suatu sapu raksasa yang mengumpulkan sel-sel mati yang tidak berguna dan bisa membahayakan tubuh untuk dikeluarkan," tulis dr. Zaidul Akbar.

Sel-sel mati tersebut banyak dihasilkan oleh sel kanker dan sel berbentuk kuman (virus atau bakteri) penyebab penyakit. Peran protein autophagisom tersebut menghancurkan dan memakan sel-sel berbahaya tersebut dan mengeluarkannya.

Baca Juga: Pandangan Soekarno Terhadap Kaum Islam Sontoloyo pada Era Sebelum Kemerdekaan 1945

Baca Juga: Mengenal 5 Hukum Islam, Mulai dari Sunnah, Makruh hingga Mubah

Hikmah Puasa - Proses Autolisis

Selain autofagi, dr. Zaidul Akbar juga menyebutkan proses tubuh lainnya yang terjadi saat puasa, yakni Autolisis.

"Jangan kaget pada jam 12 s/d 18 kita akan merasa lemas. Bersyukurlah karena berarti akan dimulai satu proses yang sangat bermanfaat untuk tubuh kita. Proses itu adalah AUTOLISIS yaitu proses pembuangan sel-sel yang mati atau rusak di dalam tubuh kita," tulis dr. Zaidul Akbar.

Jika tidak berpuasa, organ pencernaan hampir tidak pernah berhenti bekerja. Pasalnya proses kerja organ pencernaan berlangsung selama 8 jam setiap kali makan.

Jika makan 3 kali sehari dan tidak berhenti makan camilan, maka otomatis organ pencernaan akan bekerja sepanjang waktu. Untuk itu, puasa berfungsi untuk memberikan waktu istirahat pada organ pencernaan.

dr. Zaidul Akbar menyimpulkan bahwa proses autolisis ini sangat bermanfaat untuk tubuh guna membersihkan tubuh dari sel-sel mati dan rusak.

Hikmah Puasa - Cegah Berbagai Penyakit

Tak hanya itu, dr. Zaidul Akbar juga menjelaskan bahwa berpuasa secara rutin bisa membuat manusia terhindar dari berbagai penyakit yang banyak dialami dan berbahaya.

"Inilah kenapa puasa itu sehat, bahkan in syaa Allah bisa ngobatin banyak penyakit. Maag, diabet, ginjal, bahkan kanker," tulis dr. Zaidul Akbar.

Baca Juga: Afghanistan: Taliban Merebut Biometrik Militer Amerika Serikat, Data Orang dalam Perangkat HIIDE dalam Bahaya

"Selamat berpuasa. Semoga makin cinta menjalankan puasa yang pahalanya dirahasiakan Allah karena saking besarnya," tulis dr. Zaidul Akbar mengakhiri unggahan Instagram tersebut.

Tak lupa dr. Zaidul Akbar menginformasikan bahwa pengetahuan ini bersumber dari penelitian Yoshinori Ohsumi yang berhasil mendapatkan penghargaan Nobel Kedokteran.***

Editor: Alinur Awwalina

Sumber: Instagram dr. Zaidul Akbar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah