dr. Zaidul Akbar juga menuturkan bahwa sel-sel mati tersebut tidak akan menghasilkan sesuatu yang berbahaya bagi tubuh. Oleh sebab itu, tubuh orang yang berpuasa akan membersihkan dirinya sendiri.
Selain itu, dr. Zaidul Akbar juga menjelaskan proses autofagi ini dengan gamblang dan analogi yang mudah dipahami.
Saat seseorang berpuasa atau lapar dalam jangka waktu tidak kurang dari 8 jam dan tidak lebih dari 16 jam, maka tubuh akan membentuk protein kusus di tubuh yang disebut Autophagisom.
"Autophagisom tersebut bisa dianalogkan sebagai suatu sapu raksasa yang mengumpulkan sel-sel mati yang tidak berguna dan bisa membahayakan tubuh untuk dikeluarkan," tulis dr. Zaidul Akbar.
Sel-sel mati tersebut banyak dihasilkan oleh sel kanker dan sel berbentuk kuman (virus atau bakteri) penyebab penyakit. Peran protein autophagisom tersebut menghancurkan dan memakan sel-sel berbahaya tersebut dan mengeluarkannya.
Baca Juga: Pandangan Soekarno Terhadap Kaum Islam Sontoloyo pada Era Sebelum Kemerdekaan 1945
Baca Juga: Mengenal 5 Hukum Islam, Mulai dari Sunnah, Makruh hingga Mubah
Hikmah Puasa - Proses Autolisis
Selain autofagi, dr. Zaidul Akbar juga menyebutkan proses tubuh lainnya yang terjadi saat puasa, yakni Autolisis.
"Jangan kaget pada jam 12 s/d 18 kita akan merasa lemas. Bersyukurlah karena berarti akan dimulai satu proses yang sangat bermanfaat untuk tubuh kita. Proses itu adalah AUTOLISIS yaitu proses pembuangan sel-sel yang mati atau rusak di dalam tubuh kita," tulis dr. Zaidul Akbar.