Khutbah Jumat Tema Gerhana Bulan Tanda Kebesaran Allah

- 26 Mei 2021, 20:05 WIB
Khutbah Jumat Tema Gerhana Bulan Tanda Kebesaran Allah
Khutbah Jumat Tema Gerhana Bulan Tanda Kebesaran Allah /Pixabay.com/MohamedHassan/

Jamaah Salat Jumat yang Berbahagia

Nabi Muhammad SAW memerintahkan kepada kita bila terjadi gerhana untuk berdoa kepada Allah, mendirikan salat sunnah gerhana, bertakbir dan bersedekah, sebagaimana sabda beliau yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari, yang berbunyi:

إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ لَا يَخْسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَادْعُوا اللَّهَ وَكَبِّرُوا وَصَلُّوا وَتَصَدَّقُوا

"Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah, dan tidak akan mengalami gerhana disebabkan karena mati atau hidupnya seseorang. Jika kalian melihat gerhana, maka banyaklah berdoa kepada Allah, bertakbirlah, dirikan shalat dan bersedekahlah."

Selain itu, Nabi Muhammad juga mengajarkan bahwa ketika gerhana terjadi, hendaknya kita menghadirkan rasa takut kepada Allah SWT. Sebab, peristiwa tersebut mengingatkan kita akan tanda-tanda kejadian hari kiamat, atau karena takut azab Allah diturunkan akibat dosa-dosa yang dilakukan.

Juga mengingat apa yang pernah disaksikan Nabi Muhammad SAW dalam Salat Kusuf. Diriwayatkan bahwa dalam Salat Kusuf, Rasulullah SAW diperlihatkan oleh Allah, surga dan neraka. Bahkan, beliau ingin mengambil setangkai dahan dari surga untuk diperlihatkan kepada mereka. Beliau juga diperlihatkan berbagai bentuk azab yang ditimpakan kepada ahli neraka. Karena itu, dalam salah satu khutbahnya selesai salat gerhana, beliau bersabda, "Wahai umat Muhammad, demi Allah, jika kalian mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis." (H.R. Muttafaq alaih).

Maka dari itu, marilah kita persiapkan hal-hal yang diperintahkan oleh Nabi, dan marilah kita usahakan untuk dapat mengamalkan apa yang diperintah oleh Nabi Muhammad SAW.

Hadirin yang Berbahagia

Betapa kecilnya manusia jika dilihat dari kajian ilmu pengetahuan modern. Bulan yang sedang mengalami gerhana kali ini, hanyalah komponen sangat kecil dari materi alam semesta ini. Sedangkan segala hal yang membentuk isi alam semesta hanyalah berkontribusi pada secuil materi yang telah diketahui ilmu pengetahuan saat ini, sementara sisanya, sama sekali belum kita ketahui.

Pandemi Covid-19 juga menunjukkan betapa kecilnya kita. Virus yang sedemikian kecil, yang sama sekali tak bisa dilihat secara kasat mata oleh kedua mata kita, ternyata mampu menimbulkan dampak besar yang kita lihat pada saat ini. Keagungan Allah SWT seharusnya mengarahkan kita pada kesadaran akan ketakberdayaan diri kita. Sehingga memunculkan sikap merasa bersalah, memperbanyak istighfar dan selalu mohon ampunan kepada Allah SWT.

Halaman:

Editor: Apriani Alva

Sumber: Kemenag


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah