Network
اَيَّامًا مَّعۡدُوۡدٰتٍؕ فَمَنۡ كَانَ مِنۡكُمۡ مَّرِيۡضًا اَوۡ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنۡ اَيَّامٍ اُخَرَؕ وَعَلَى الَّذِيۡنَ يُطِيۡقُوۡنَهٗ فِدۡيَةٌ طَعَامُ مِسۡكِيۡنٍؕ فَمَنۡ تَطَوَّعَ خَيۡرًا فَهُوَ خَيۡرٌ لَّهٗ ؕ وَاَنۡ تَصُوۡمُوۡا خَيۡرٌ لَّـکُمۡ اِنۡ كُنۡتُمۡ تَعۡلَمُوۡنَ
Artinya: (Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Tetapi barangsiapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya, dan puasamu itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
Tidak semua orang diperbolehkan membayar fidyah sebagai pengganti puasa Ramadhan lho!
Dilansir JOMBANG UPDATE dari berbagai sumber, ada 5 kriteria orang yang boleh membayar fidyah, yaitu:
1. Orang tua renta
2. Orang sakit parah yang menurut dokter akan sulit sembuh
3. Wanita hamil dan atau menyusui yang khawatif terhadap keselamatan janin dan anaknya apabila berpuasa
4. Orang yang terlambat membayar qadha puasa hingga Ramadhan selanjutnya
5. Orang yang meninggal dan memiliki utang puasa
Seperti ibadah lainnya, membayar fidyah juga diawali dengan membaca niat. Lantas, bagaimana niat membayar fidyah yang benar berdasarkan golongannya?
