Kultum Ramadhan 1443 H atau Ceramah Singkat Ramadhan 2022 yang Berjudul Hikmah dan Keajaiban Puasa Ramadhan

6 April 2022, 06:44 WIB
Kultum Ramadhan 1443 H atau Ceramah Singkat Ramadhan 2022 yang Berjudul Hikmah dan Keajaiban Puasa Ramadhan /Unsplash.com/@rumanamin

JOMBANG UPDATE - Teks kultum Ramadhan 1443 H atau ceramah singkat Ramadhan 2022, tentang Keajaiban Puasa Ramadhan 2022 ini dapat dibacakan saat waktu Sholat terawih.

Salah satu hal yang erat kaitannya dengan sholat tarawih yakni, kultum Ramadhan atau ceramah singkat yang dibawakan oleh khatib.

Ceramah singkat atau kultum Ramadhan 1443 H juga sudah menjadi tradisi bagi beberapa daerah tertentu yang wajib adanya.

Kultum Ramadhan 2022 yang biasa dibawakan khatib yang bertugas. Ceramah singkat ini biasanya akan mengambil tema yang erat kaitanya dengan ibadah umat Islam.

Baca Juga: Download Kumpulan Kultum Ramadhan 2022 Singkat Lengkap 30 Hari dengan Berbagai Jenis Tema

Baca Juga: Teks Kultum Ramadhan 2022 Tentang Nikmat dan Rasa Syukur di Bulan Puasa

Namun, tidak banyak penceramah atau khatib memiliki waktu untuk membuat ceramah singkat atau teks kultum Ramadhan 1443 H.

Berikut informasi terkait ceramah singkat atau kultum Ramadhan 1443 H, yang sudah JOMBANG UPDATE rangkum dari laman Tebuireng Online.

Kultum Ramadhan 1443 H: Keajaiban Puasa Ramadhan 1443 H

Assalamualaikum Wr Wb

Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Shalawat dan Salam mudah-mudahan terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, kepada keluarganya, para Sahabatnya, dan seluruh pengikutnya.

Saudara-saudara yang dimuliakan Allah Subhanahu wa Ta’ala,

Bulan Ramadhan adalah bulan dimana Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan kesempatan kepada kita semuanya untuk memperbanyak ibadah, memperbanyak amal, karenanya

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memberikan contoh kepada kita semua berbagai macam bentuk ibadah, di antara ibadah tersebut adalah puasa Ramadhan.

Bulan Ramadan adalah bulan yang ditunggu-tunggu oleh umat muslim di seluruh dunia, begitu pun di Indonesia. Meski saat ini dunia sedang berada dalam pandemi Covid-19.

Namun, hal tersebut diharapkan tidak akan mengubah nikmatnya menjalani ibadah puasa di bulan Ramadan, juga tidak akan mengurangi keutamaan bulan Ramadan itu sendiri. Selain melakukan beberapa upaya pencegahan terhadap penyebaran virus Corona dalam situasi ini, manusia juga diharapkan untuk banyak-banyak berdoa. Bulan Ramadan memiliki banyak keutamaan.

Di antara keajaiban ibadah puasa Ramadhan yaitu:

1. Puasa adalah jalan meraih takwa

Allah SWT berfirman:

يَاأَيُّهَاالَّذِينَ آَمَنُواكُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَاكُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ.

“Wahai orang-orang yang beriman diwajibkan bagi kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan pada orang-orang sebelum kalian agar kalian menjadi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al Baqarah: 183).

Allah SWT menyebutkan dalam ayat di atas mengenai hikmah disyari’atkan puasa yaitu agar kita bertakwa. Karena dalam puasa, kita mengerjakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.

Meliputi takwa dalam puasa adalah seorang muslim meninggalkan apa yang Allah haramkan saat itu yaitu makan, minum, hubungan intim sesama pasangan dan semacamnya. Padahal jiwa begitu terdorong untuk menikmatinya.

Namun semua itu ditinggalkan karena ingin mendekatkan diri pada Allah dan mengharap pahala dari-Nya. Itulah yang disebut takwa. Begitu pula orang yang berpuasa melatih dirinya untuk semakin dekat pada Allah.

Ia mengekang hawa nafsunya padahal ia bisa saja menikmati berbagai macam kenikmatan. Ia tinggalkan itu semua karena ia tahu bahwa Allah selalu mengawasinya.
Orang-orang yang berpuasa pun semakin giat melakukan ketaatan, itulah umumnya yang terjadi. Ketaatan itu termasuk takwa.

2. Puasa adalah penghalang dari siksa neraka.

Dari Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Saw bersabda:

إِنَّمَاالصِّيَامُ جُنَّةٌيَسْتَجِنُّ بِهَاالْعَبْدُمِنَ النَّارِ

“Puasa adalah perisai yang dapat melindungi seorang hamba dari siksa neraka.”

Dari Abu Sa’id radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Saw bersabda:

مَنْ صَامَ يَوْمًافِى سَبِيلِ اللَّهِ بَعَّدَاللَّهُ وَجْهَهُ عَنِ النَّارِسَبْعِينَ خَرِيفًا

“Barangsiapa melakukan puasa satu hari di jalan Allah (dalam melakukan ketaatan pada Allah), maka Allah akan menjauhkannya dari neraka sejauh perjalanan 70 tahun.” (HR. Bukhari no. 2840)

3. Puasa akan memberikan syafa’at bagi orang yang menjalankannya.

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Saw bersabda:

الصِّيَامُ وَالْقُرْآنُ يَشْفَعَانِ لِلْعَبْدِيَوْمَ الْقِيَامَةِيَقُولُ الصِّيَامُ أَىْ رَبِّ مَنَعْتُهُ الطَّعَامَ وَالشَّهَوَاتِ بِالنَّهَارِفَشَفِّعْنِى فِيه وَيَقُولُ الْقُرْآنُ مَنَعْتُهُ النَّوْمَ بِاللَّيْلِ فَشَفِّعْنِى فِيهِ قال فيشفعان


”Puasa dan Al Qur’an itu akan memberikan syafa’at kepada seorang hamba pada hari kiamat kelak. Puasa akan berkata, ‘Wahai Rabbku, aku telah menahannya dari makan dan nafsu syahwat karenanya perkenankan aku untuk memberikan syafa’at kepadanya’. Dan Al Qur’an pula berkata, ’Aku telah melarangnya dari tidur pada malam hari, karenanya perkenankan aku untuk memberi syafa’at kepadanya.’ Beliau bersabda, ‘Maka syafa’at keduanya diperkenankan.’”

4. Orang yang berpuasa akan mendapatkan pengampunan dosa.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Saw bersabda:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًاوَاحْتِسَابًاغُفِرَلَهُ مَاتَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka dosanya di masa lalu akan diampuni.”

Dari Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Saw bersabda:

فِتْنَةُالرَّجُلِ فِي أَهْلِهِ وَمَالِهِ وَوَلَدِهِ تُكَفِّرُهَاالصَّلَاةُوَالصِّيَامُ وَالصَّدَقَةُوَالْأَمْرُبِالْمَعْرُوفِ وَالنَّهْيُ عَنْ الْمُنْكَرِ

“Keluarga, harta, dan anak dapat menjerumuskan seseorang dalam maksiat (fitnah). Namun fitnah itu akan terhapus dengan shalat, shaum, shadaqah, amar ma’ruf (mengajak pada kebaikan) dan nahi mungkar (melarang dari kemungkaran).”

5. Puasa adalah penahan syahwat.

Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Saw bersabda:

يَامَعْشَرَالشَّبَابِ مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَفَلْيَتَزَوَّجْ فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِوَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ

“Wahai para pemuda, barangsiapa yang memiliki baa-ah, maka menikahlah. Karena itu lebih akan menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Barangsiapa yang belum mampu, maka berpuasalah karena puasa itu bagai obat pengekang baginya.”

Imam Nawawi rahimahullah berkata bahwa puasa dapat mengekang syahwat dan mengekang kejelekan mani sebagaimana orang yang sedang dikebiri.

6. Pintu surga ar Rayyan bagi orang yang berpuasa.

Dari Sahl bin Sa’ad, dari Rasulullah Saw, beliau bersabda:

إِنَّ فِى الْجَنَّةِبَابًايُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ،يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ،لاَيَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌغَيْرُهُمْ يُقَالُ أَيْنَ الصَّائِمُونَ فَيَقُومُونَ،لاَيَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌغَيْرُهُمْ،فَإِذَادَخَلُواأُغْلِقَ،فَلَمْيَدْخُلْ مِنْهُ أَحَدٌ

“Sesungguhnya di surga ada suatu pintu yang disebut “ar rayyan”. Orang-orang yang berpuasa akan masuk melalui pintu tersebut pada hari kiamat. Selain orang yang berpuasa tidak akan memasukinya. Nanti orang yang berpuasa akan diseru, “Mana orang yang berpuasa?” Lantas mereka pun berdiri, selain mereka tidak akan memasukinya. Jika orang yang berpuasa tersebut telah memasukinya, maka akan tertutup dan setelah itu tidak ada lagi yang memasukinya.”

Dalam riwayat Bukhari dari Sahl bin Sa’ad juga disebutkan:

فِى الْجَنَّةِثَمَانِيَةُأَبْوَابٍ،فِيهَا بَابٌ يُسَمَّى الرَّيَّانَ لاَيَدْخُلُهُ إِلاَّالصَّائِمُونَ

“Surga memiliki delapan buah pintu. Di antara pintu tersebut ada yang dinamakan pintu Ar Rayyan yang hanya dimasuki oleh orang-orang yang berpuasa.”

7. Orang yang berpuasa memiliki waktu mustajab terkabulnya do’a.

Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

ثَلاَثَةٌ لاَتُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَوَالإِمَامُ الْعَادِلُ وَدَعْوَةُالْمَظْلُومِ

“Tiga orang yang do’anya tidak tertolak: orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan do’a orang yang dizholimi.”

Imam Nawawi rahimahullah menjelaskan, “Hadits ini menunjukkan bahwa disunnahkan bagi orang yang berpuasa untuk berdo’a dari awal ia berpuasa hingga akhirnya karena ia dinamakan orang yang berpuasa ketika itu.” Kata Imam Nawawi, “Disunnahkan orang yang berpuasa berdoa saat berpuasa dalam urusan akhirat dan dunianya, juga doa yang ia sukai, begitu pula doa kebaikan untuk kaum muslimin.”

Itulah kultum Ramadhan 1443 H atau ceramah singkat Ramadhan 2022 dengan tema keajaiaban puasa yang akan didapatkan oleh orang yang melaksanakan puasa.***

 
Editor: Apriani Alva

Tags

Terkini

Terpopuler