Beda Qadha dan Fidyah, Waib Simak bagi Muslim yang Punya Hutang Puasa Jelang Ramadhan 2022

17 Maret 2022, 09:00 WIB
Beda Qadha dan Fidyah, Waib Simak bagi Muslim yang Punya Hutang Puasa Jelang Ramadhan 2022 /Pexels.com/Towfiqu barbhuiya

JOMBANG UPDATE – Jelang Ramdhan 2022, bagi umat muslim yang memiliki hutang puasa dapat membayarnya dengan puasa qadha atau membayar fidya.

Sebelum melakukan kewajiban atas hutang puasa Ramadhan, sebaiknya cari tahu terlebih dahulu perbedaan qadha dan fidya.

Puasa Ramadhan 1443 H tinggal menghitung hari. Segala persiapan menjelang puasa sebaiknya segera disiapkan, termasuk bagi mereka yang punya hutang puasa.

Umat muslim memang diperbolehkan untuk tidak berpuasa. Hal itu disebabkan beberapa kondisi seperti sakit atau karena faktor usia. Mereka yang tidak puasa otomatis akan memiliki hutang puasa.

Baca Juga: Doa Buka Puasa Pengganti atau Puasa Qadha, Ketahui Jelang Bulan Ramadhan 1443 H

Baca Juga: Bolehkah Puasa Syawal dan Puasa Qadha Ramadhan Digabung? Begini Penjelasannya

Hutang puasa sebaiknya dilunasi sebelum pelaksanaan bulan puasa di bulan ramadhan selanjutnya. Caranya adalah dengan Qadha atau Fidyah.

Qadha adalah cara melunasi hutang puasa dengan puasa di hari yang lain. Hutang puasa ini boleh dilaksanakan secara berturut-turut atau terpisah. Qadha disesuaikan dengan kelonggaran waktu yang dimiliki.

Hal ini sesuai dengan perintah Allah SWT dalam QS. Al Baqarah (2): 184. “... Maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain ...”.

Sementara Fidyah adalah membayar hutang puasa dengan kewajiban yang lain. Hal ini sesuai dengan Firman Allah SWT :

“... Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah yakni memberi makan orang miskin ..." (QS. Al-Baqarah (2): 184).

Takaran dalam membayar Fidyah ini tidak dijelaskan secara terperinci dalam Al-quran. Beberapa ulama berpendapat Fidyah dibayar dengan satu sha’.

Sha’ di Indonesia, menurut Badan Standarisasi Nasional, ditetapkan sebesar 2,7 Kg. Adapun bentuk dari barang yang diberikan adalah bahan makanan yang disesuaikan dengan kebiasaan masyarakat.

Sama halnya dengan Qadha, melunasi hutang puasa dengan Fidyah dapat dilakukan kapanpun. Termasuk ketika masih dalam bulan ramadhan.

Baca Juga: Inspirasi Resep Buka Puasa Saat Ramadhan, dari Asia hingga Eropa

Baca Juga: Resep Ayam Pop Padang yang Mudah dan Cepat, Inspirasi Menu Buka Puasa Praktis

Dilansir dari akun Instagram @rumahzakat, ada beberapa ketentuan kapan seseorang harus melunasi hutang puasa dengan Qadha atau Fidyah. Berikut JOMBANG UPDATE sajikan rangkumannya.

1. Bayar Hutang Puasa dengan Qada

Kondisi seseorang dapat meng-qadha puasa diantaranya gila yang disengaja, sakit (ada harapan sembuh), orang bepergian (musafir), Ibu hamil dan menyusui (khawatir akan dirinya, akan diri dan bayinya, atau bayinya saja), haid, dan nifas.

2. Bayar Hutang Puasa dengan Fidyah

Hutang puasa dapat dibayar fidyah dengan alasan seseorang berada dalam kondisi sakit (tidak ada harapan sembuh), lanjut usia, dan ibu hamil yang khawatir akan bayinya.

3. Tidak Wajib Bayar Hutang Puasa

Mereka yang dibebaskan dari membayar hutang puasa adalah anak kecil dan orang gila yang tidak disengaja.

Itulah dua cara melunasi hutang puasa berdasarkan pada kondisi tertentu. Pastikan untuk melunasinya sebelum ramadhan semakin dekat.***

 
Editor: Apriani Alva

Tags

Terkini

Terpopuler