Penerimaan rawat inap dan unit perawatan intensif (ICU) dengan angka kematian saat ini masih rendah dibandingkan 12 bulan sebelumnya.
Akan tetapi kekhawatiran tersebut bahwa "situasi ini dapat berubah ketika varian baru muncul, dan penyakit ini terus membebani sumber daya kesehatan."
"Adanya efek berkelanjutan dari pandemi COVID-19 serta sirkulasi dan dampak kesehatan dari patogen pernapasan lainnya, sulit untuk memprediksi perkembangan pada periode musim dingin yang baru," dikutip JOMBANG UPDATE dari Antara.
Baca Juga: Cara Memasak Daging Steak yang Enak, Empuk, dan Juicy
Baca Juga: Resmi! Lee Seungi Minta Putus Kontrak Eksklusif dengan Hook Entertainment
Penyebab lain juga adanya lonjakan RSV,virus pernapasan umum yang menyebabkan bronkitis atau pneumonia dan bisa berakibat sangat fatal pada bayi dan lansia.
Kasus RSV meningkat sejak Oktober dengan 20 negara dan wilayahnya adanya peningkatan RSV.
Para pemimpin menyarankan dokter untuk pertimbangkan pengobatan antivirus dini, profilaksis Influenza, RSV dan COVID-19 pada masyarakat berisiko terkena penyakit serius untuk mencegah efek lebih parah
Selain itu juga mengurangi beban pada sistem perawat kesehatan masyarakat.***