Network
Sebagai informasi, ini merupakan perayaan Halloween pertama di Itaewon tanpa masker setelah pandemi Covid-19.
Hal tersebut diduga membuat antusiasme masyarakat membludak. Bahkan pengunjung diperkirakan mencapai 100 ribu orang.
Semakin malam, ada semakin banyak orang yang memadati kawasan Itaewon.
Padatnya kerumunan membuat banyak orang bertabrakan, sesak napas, dan bahkan terinjak-injak.
Dilansir JOMBANG UPDATE dari berbagai sumber berita lokal, pihak Pemadam Kebakaran Yongsan mendapat sejumlah laporan terkait insiden tersebut sekitar pukul 21.15 hinga 22.22 waktu setempat.
Banyaknya laporan membuat 142 ambulans dikerahkan ke kawasan Itaewon. Namun, padatnya pengunjung membuat pihak medis mengalami kesulitan mengakses lokasi kejadian.
Berdasarkan berbagai foto dan video yang tersebar di media sosial, dapat terlihat bahwa petugas pemadam kebakaran dan polisi yang datang mengalami juga kesulitan harus bersusah payah maenarik beberapa orang keluar dari kerumunan.
Ratusan orang pun dilarikan ke rumah sakit, tetapi banyak juga yang mengalami henti jantung dan meninggal di tempat.
Sampai saat ini, pihak kepolisian masih menyelidiki penyebab insiden tragedi Halloween Itaewon.
Namun, pihak mereka membantah klaim terkait isu adanya selebiriti hingga hal-hal yang berkaitan dengan obat-obatan terlarang.
